fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Abrasi di Kawasan Pantai Selatan Makin Parah, Dinas Tuding Akibat Ulah Pelaku Wisata

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Abrasi di sejumlah pantai di wilayah selatan Gunungkidul semakin parah. Fenomena ini dituding tak hanya lantaran disebabkan oleh tinggi gelombang. Oknum pelaku wisata yang mengembangkan kawasan pantai tanpa memperhatikan aspek kelestarian lingkungan juga memiliki andil besar semakin parahnya abrasi yang selama ini terjadi.

Pantauan di sejumlah lokasi, tingkat abrasi di sepanjang pantai Gunungkidul ini memang sangat mengkhawatirkan. Seperti di Pantai Kukup misalnya, pasir pantai saat ini mulai tergerus hingga memunculkan batu karang.

Hal yang sama juga terjadi di Pantai Sepanjang yang akibat gelombang tinggi kemarin, talut yang membendung deburan ombak terhadap lapangan voli turut jebol.

Tak hanya itu, kuatnya tenaga gelombang menyebabkan garis Pantai Baron menjadi terkikis dan mengalami abrasi 100 meter di sepanjang bibir pantai.

Menanggapi fenomena ini, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, abrasi yang semakin masif terjadi tersebut disebabkan oleh ulah pelaku wisata yang menggunakan area yang bukan semestinya. Sejumlah tanaman perindang yang ditebang untuk membangun bangunan menjadi pemicu semakin parahnya abrasi yang terjadi.

Berita Lainnya  Corona Semakin Menyebar, Dinas Larang Kegiatan Sekolah di Luar Ruangan

"Ya tentu (ulah pelaku wisata), kita bisa lihat di Pantai Sepanjang yang dulunya penuh dengan Pandan Laut tapi sekarang hilang. Karena ulah manusia, abrasi yang terjadi semakin parah," kata Asti ketika ditemui diruangannya.

Dinpar Gunungkidul menurut Asti akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengantisipasi hal ini. Salah satu yang tengah direncanakan adalah dengan membangun talut di kawasan sempadan pantai. Sebab menurutnya sebagian besar pantai yang kemarin hancur terkena ombak belum memiliki talut.

"Seperti di Pantai Ngandong, Siung dan Sepanjang itu kan sebagian belum ada talutnya, maka akan kami coba bangun di sana," ucap dia.

Selain itu pihaknya juga akan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melaksanakan reboisasi di kawasan pantai. Rencananya, pohon Cemara Udang dan Pandan Laut akan ditanam di kawasan tersebut. Tanaman ini nantinya bisa berfungsi sebagai penghalang ombak alami.

Namun diakuinya, untuk merealisasikan itu dalam waktu dekat ini masih sulit untuk dilakukan. Pasalnya, panjang pantai Gunungkidul membentang sejauh 72 km dari barat ke timur dengan total titik pantai sebanyak 103 pantai.

Berita Lainnya  Kerumunan Operasi Pasar Minyak Goreng dan Penyebab Kelangkaan di Gunungkidul

"Itu sangatlah luas, perlu berkala, tidak bisa langsung," kata dia

Adapun sebagai antisipasi agar abrasi tidak makin parah saat ini Dinpar mengimbau kepada pengelola pantai agar tidak membangun dulu bangunan di sempadan pantai.

"Rencananya kami juga akan mensterilkan bangunan di sempadan pantai, tapi itu masih rencana," kata dia.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan penanganan abrasi ini memang diperlukan kerjasama lintas OPD.

"Kalau yang abrasi di tempat wisata nanti ranahnya Dinas Pariwisata, kalau di tempat pengelolaan ikan semisal areal TPI nanti jadi kewenangan Dinas Perikanan dan Kelautan," kata Edy.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler