Connect with us

Pemerintahan

Mati Suri Selama Pandemi, Industri Kerajinan Perak Tak Terjamah Perhatian Pemerintah

Diterbitkan

pada

BDG

Paliyan,(pijdar.com)–Para perajin Perak, Kuningan dan Tembaga Filigry di Padukuhan Lemahbang Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan Gunungkidul menjerit. Di tengah pandemi yang terus mewabah sehingga pendapatan mereka berkurang drastis, mereka tidak mendapatkan sedikit perhatian serta bantuan dari pemerintah.

Ketua Paguyuban Perajin Perak, Kuningan dan Tembaga Filigry di Padukuhan Lemahbang, Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan, Suyari Arisucipto mengungkapkan sejak pandemi melanda, banyak dari anggotanya yang gulung tikar. Mereka tak kuat menahan kerugian akibat penurunan omset yang sangat drastis. Para konsumen yang sebelumnya telah memesan produk, ternyata tak mau menerima barang yang sudah perajin buatkan.

“Jauh hari sebelum ada wabah corona, banyak pesanan yang masuk. Lha karena korona ini, mereka tak mau menerimanya. Alasannya kondisi tengah sepi,” ujar dia, Jumat (19/06/2020).

Paling banyak adalah pesanan dari Kotagede yang merupakan sentra perak terkenal di Yogyakarta. Secara otomatis, perajin mengalami kerugian cukup besar karena harus membayar ongkos produksi ke karyawan dan juga bahan baku yang tidak sedikit jumlahnya. Kini, banyak perajin yang kemudian memilih menutup usahanya sembari menunggu perkembangan. Akibatnya pula, industri-industri kerajinan ini harus memberhentikan karyawannya.

Berita Lainnya  , Demi Efisiensi, Pemerintah Wacanakan Terapkan Sistem Zonasi Untuk Para Guru

Suyari mengakui, sejak pandemi coronavirus melanda dunia, permintaan kerajinan yang mereka hasilkan terus mengalami penurunan. Pandemi COVID19 ini mengakibatkan jumlah wisatawan juga anjlok dan tentu berimbas pada permintaan produk mereka.

“Dari sekitar 10 perajin yang ada di Padukuhan ini, kini yang masih berusaha bertahan hanya 2 orang saja,”tuturnya.

Di tengah keterpurukan ini, ternyata tak ada satupun pengrajin yang mendapatkan bantuan pemerintah. Padahal yang ia tahu, pemerintah menjanjikan para pelaku Usaha Kecil Mikro akan mendapatkan bantuan kompensasi dampak Covid19. Ternyata, bantuan yang dijanjikan belum pernah mereka terima.

“Saya pernah bertanya ke Dinas (Dinas Koperasi dan UKM), soal bantuan. Jawabannya malah suruh nanya ke bagian perekonomian Sekda,” jelas dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah, Sih Supriyana menuturkan, sebanyak 21.456 usaha mikro di Kabupaten Gunungkidul saat ini terdampak covid19. Selain itu, terdapat 1.685 usaha kecil juga turut terkena imbas dari pandemi ini.

“Kami akui, sejak tiga bulan belakangan ini, usaha kecil dan mikro di Gunungkidul tengah lesu,” ujar Sih.

Selama pandemi, pihaknya sudah berupaya memberikan data UMKM terdampak pandemi kepada Dinas Sosial agar mendapatkan bantuan baik dari APBD maupun APBN. Namun demikian hingga kini pihaknya belum mengetahui secara pasti prosentase UMKM yang mendapatkan bantuan.

Berita Lainnya  Dapat Tanah Hibah Dari BPPT, Pemkab Gunungkidul Bakal Bangun Akses Jalan ke Baron Techno Park

“Saya juga tidak mengetahui pastinya mereka sudah dapat bantuan apa belum,” kata dia.

Di sisi lain, pihaknya juga membuka layanan untuk pendampingan pendaftaran kartu pra kerja. Menurutnya, banyak pula pengusaha yang ikut mendaftar.

“Banyak yang bisa akses pendaftaran gelombang pertama kedua dan ketiga kemarin ya saya harap bisa bantu mereka,” ujar Sih.

Hingga kini pihaknya belum memiliki skema bagaimana nantinya para pelaku usaha mikro dan kecil untuk bangkit kembali. Banyaknya anggaran yang dipangkas membuat Dinas Koperasi dan UMKM belum memiliki strategi pasti untuk membantu UMKM kembali bangkit.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler