Pemerintahan
Mayoritas PNS Pemkab Gunungkidul Berasal Dari Luar Daerah






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Moratorium kekosongan penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) berdampak pada kekurangan pegawai di lingkungan Pemkab Gunungkidul. Sejumlah upaya terus dilakukan Pemkab Gunungkidul untuk mengantisipasi jumlah kekurangan pegawai yang semakin banyak. Diantaranya yang saat ini diupayakan adalah pengusulan pengadaan CPNS hingga memperketat mutasi pegawai keluar daerah.
Plt. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Gunungkidul, Sigit Purwanto menjelaskan, moratorium PNS yang telah berlangsung sejak tiga tahun belakangan ini membuat jumlah PNS di lingkungan Pemkab Gunungkidul kian menipis. Banyaknya PNS yang telah memasuki masa pensiun sementara keterbatasan pengisian menjadi salah satu penyebabnya.
Menurut Sigit, jika tidak dilakukan antisipasi, jumlah kekurangan PNS yang dialami Pemkab Gunungkidul bisa semakin banyak. Hal ini tentunya berakibat kepada pelayanan kepada masyarakat.
“Jangan sampai pelayanan kepada masyarakat menurun,” ucap Sigit, Selasa (18/02/2020).
Mengantisipasi semakin banyaknya kekurangan PNS, BKPPD sendiri saat ini terus mengajukan formasi kepada pemerintah pusat manakala dilakukan rekruitmen PNS. Selain itu, pihaknya juga memperketat mutasi para PNS Gunungkidul keluar daerah.







“Terkait mutasi ke luar daerah ini memang saat ini kita perketat,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, pada setiap periode pengisian formasi PNS, banyak pendaftar yang berasal dari luar daerah mendaftar sebagai pegawai di Gunungkidul. Hal ini mendorong pihaknya untuk memperketat pendaftaran sebagai abdi negara.
“PNS kita ini hampir 75 persen berasal dari luar Gunungkidul, dari dulu seperti itu. Ada yang dari Klaten, Pacitan, hingga Magelang, ujung-ujungnya minta dimutasi. Makanya harus diperketat dari proses seleksi,” ujarnya.
Pada perekrutan PNS tahun ini, pihaknya menyasar pada tenaga guru, pelayanan kesehatan dan staf administrasi. Menurutnya, tiga formasi tersebut adalah yang cukup terdampak dengan adanya moratorium dan keluarnya pegawai karena pensiun.
“Setiap perekrutan mengalami kenaikan, sesuai perhitungan kekurangan BKPPD, idealnya Gunungkidul membutuhkan tidak kurang dari 800 an tenaga pegawai. Namun, sesuai anggaran maka 300 an saja yang bisa direkrut,” jelas Sigit.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty menambahkan jika saat ini, pihaknya mengalami kekurangan tenaga kesehatan. Terlebih dalam waktu dekat ini, RSUD Saptosari akan segera beroperasi sehingga kebutuhan tenaga medis semakin banyak. Menjadi sebuah dilema karena di RSUD Wonosari sendiri, pihaknya juga masih mengalami kekurangan tenaga PNS yang cukup banyak.
“Di RSUD Wonosari butuh minimal 6 orang,” tandas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks