fbpx
Connect with us

Budaya

Mengenal Prosesi Sedekah Laut di Pantai Gesing Yang Terus Hasilkan Ikan Melimpah

Diterbitkan

pada

BDG

Panggang, (pidjar.com)–Sebanyak tujuh gunungan yang berisi sesaji seperti ayam jago, nasi uduk, ingkung dan ubo rampe lainnya dipersiapkan oleh masyarakat nelayan Pantai Gesing pada Selasa (22/10/2019) siang tadi. Masyarakat maupun wisatawan berbondong-bondong menyaksikan prosesi sedekah laut yang berupa larungan sesaji tersebut ke tengah laut Pantai Gesing.

Proses ini sendiri secara rutin digelar setiap tahunnya di Pantai Gesing. Larung sesaji ini menjadi salah satu wujud syukur terhadap alam. Para nelayan memang sengaja menyiapkan sesaji sejak puluhan tahun yang lalu setiap tahunnya.

“Ini adalah ucapan rasa syukur kami karena Pantai Gesing selalu memiliki ikan yang melimpah,” tutur Kepala Desa Girikarto, Tuyadi kepada pidjar.com, di sela-sela sedekah laut.

Setelah didoakan, gunungan bersama wanita pembawa bunga beriring-iringan menuju bibir pantai. Di area parkir kapal, bunga yang dibawa oleh para wanita tersebut ditaburkan ke lautan. Tak lupa kemudian dupa dibakar di pinggir laut. Doa-doa khusus dipanjatkan oleh para sesepuh.

Satu per satu gunungan yang berisi sesaji diletakkan ke atas kapal nelayan. Sejumlah tokoh masyarakat pun turut menaiki kapal.

Berita Lainnya  Ditengah Keterbatasan Fisik, Siswa SLB Mampu Hasilkan Kain Batik yang Menarik

“Harapan kami masyarakat sini yang rata-rata merupakan nelayan lebih sejahtera,” imbuh Tuyadi.

Setelah kira-kira berada di atas kapal dua puluh menit, tibalah iring-iringan pembawa sesaji di tengah lautan lepas. Kapal yang telah dihiasi dengan bendera merah putih serta janur tersebut berhenti sebentar di tengah lautan.

Satu per satu sesaji diturunkan di lautan lepas. Sesaji pun kemudian terbawa arus ombak, terombang ambing di tengah lautan luas.

Ombak yang sesekali menghantam kapal, tak menyurutkan kegiatan yang kental akan budaya Jawa ini. Harapan demi harapan terangkai oleh para nelayan. Agar tangkapan mereka semakin banyak.

“Ini memang sudah rutin digelar sejak nenek moyang kami,” ujar Tuyadi.

Seusai melakukan larungan sesaji, nelayan pun kembali mengatur laju kapalnya menuju bibir pantai. Kekhidmatan dalam prosesi acara sendiri tak mempengaruhi kemeriahan dari hajatan tahunan ini.

Berita Lainnya  Gelar Ritual Ujub Syukur Satu Suro, Masyarakat Gunungkidul Larung Sesaji  di Tengah Laut

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler