Menikmati Soto Wetan Proyek, Sensasi Gurih Ayam Kampung yang Selalu Ngangeni

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sepertinya mitos soto enak di Jogja hanya berada di Jogja selatan salah besar. Salah satu legenda soto terenak di Jogja justru terletak di Wonosari, Gunungkidul. Soto Tan Proyek namanya. Bagi pelancong yang sering wira-wiri ke pantai gunungkidul pastinya telah menyempatkan mampir bahkan ngelengke menyantap soto khas Wonosari tersebut. Soto Tan Proyek terletak di Jl. Wonosari Yogya Km. 4 Logandeng, Playen membuat orang yang datang ke Gunungkidul mudah mengenalnya. Disebut dengan soto tan proyek karena letaknya di sebelah wetan proyek Bulog. Namun warung telah berpindah ke sisi barat proyek tersebut.

Di warung ini tak ada menu lain yang dapat di pesan selain menu soto itu sendiri. Bangunan warungnya cukup sederhana dengan meja dan kursi yang tertata rapi. Selain di dalam ruangan, pengunjung bisa menyantap soto di teras rumah atau warung.

Entah benar atau tidak, tetapi setidaknya soto Tan Proyek bisa mewakili cita rasa kuliner Gunungkidul yang kaya rasa. Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa masakan soto atau sajian berkuah lain dari Gunungkidul memang lebih terasa nyus dibanding sajian sejenis di kawasan kota. Konon karena pengaruh air Gunungkidul yang kaya akan mineral.

Rasa segar soto juga datang dari irisan tomat yang disertakan di atasnya. Sebelum diaduk, cobalah dulu mencicip kuahnya dengan ujung sendok. Kuahnya tidak ada campuran bumbu rahasia apapun, melainkan dari rebusan ayam kampong muda. Daun seledri dan bawang merah goreng yang ditambahkan ke mangkuk soto menambah kesegarannya.

Ayam goreng adalah menu tambahan yang wajib dinikmati bersama soto. Memang ada gorengan tempe, jika belum kehabisan, tapi ayam tetap memberi sensasi lebih. Ayam kampung yang digoreng dengan bumbu spesial ini adalah teman menikmati nasi pulen dan kuah segar. Bumbunya terasa sampai ke tulang, menambah kaya rasa soto Tan Proyek yang legendaris. Warung ini bisa menghabiskan sekitar 20 ekor ayam setiap harinya, dan akan habis menjelang tengah hari. Soto ini menjadi jujugan menjadi salah satu favorit masyarakat sekitar dan kalangan pegawai di sejumlah instansi.

Sepanjang pagi, pembeli sudah antri karena soto hangat memang cocok di perut kala sarapan. Padahal, warung ini tidak mampu menampung cukup banyak penikmat dalam waktu bersamaan. Ruangan utamanya tidak terlalu besar. Gurih daging ayam kampung berpadu dengan kuah ayam bening itu masih tertinggal di mulut hingga beberapa jam setelah menikmati soto. Harga pun murah, cukup Rp.10.000,- saja sudah dengan potongan ayam goreng.