fbpx
Connect with us

Olahraga

Meski Hanya Latihan di Parkiran Pasar Sapi, Veda Berhasil Juarai Kejurnas Motoprix

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Sejumlah pembalap asal Kota Gaplek Gunungkidul terus menorehkan prestasi di tengah keterbatasan sarana prasarana. Kali ini pembalap junior Veda Ega Pratama kembali membawa nama harum Gunungkidul setelah berhasil menjuarai motoprik seri 3 di sirkuit Bukit Peusar Tasikmalaya, Jawa Barat pada 21-22 September 2019 silam. Kemenangan yang diraih Veda sendiri berlangsung cukup dramatis lantaran diwarnai saling susul hingga garis finish.

Ayah Veda, Sudarmono mengatakan, dalam kejuaraan berstatus nasional ini, Veda memulai balapan dari posisi ke empat. Meski awalnya sempat tercecer, namun lambat laun pembalap cilik ini mulai menemukan ritmenya. Satu per satu pembalap di depannya berhasil dilewati hingga kemudian ia merangsek ke posisi dua.

“Pada lap ke 8 berhasil ke posisi kedua, kemudian salip-salipan dan berhasil finis pada posisi pertama,” kata Darmono, Senin (23/09/2019).

Diceritakan Sudarmono, pada lap terakhir, suasana menegangkan sempat terjadi. Pasalnya, Veda sempat dilewati oleh pembalap tuan rumah. Namun berkat skil yang dimiliki, akhirnya ia berhasil menuntaskan lap tersebut di posisi pertama.

“Veda akhirnya finish di posisi pertama pada lap terakhir. Dengan hasil ini, ia menjadi juara dalam kejurnas motoprix seri 3 kelas ECU std U-12,” ungkap dia.

Darmono menambahkan, prestasi yang dicapai Veda berkat kerja keras latihan selama ini. Meski diakuinya, sarana latihan yang ada di Gunungkidul masih sangat minim lantaran selama ini ia melatih Veda di lahan kosong pasar sapi Siyono.

Berita Lainnya  Mantan Pemain PSS Cetak Gol Penentu Kemenangan, Persig Jaga Asa Lolos di Ajang Liga 3

“Kita masih memanfaatkan pasar sapi Siyono. Kalau gak ya kita harus ke Boyolali untuk berlatih,” kata dia.

Darmono berharap, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memikirkan apa yang telah diperjuangkan oleh para pembalap Gunungkidul. Selama ini, mereka berlatih secara mandiri dan belum ada perhatian khusus atau apresiasi atas apa yang diberikan untuk Gunungkidul.

“Paling enggak ada tempat berlatih atau fasilitas lah untuk mewadahi bidang ini. Ini juga membawa nama daerah di kancah nasional, asia dan internasional. Biar anak2 lebih terarah hobi dan cita citanya jangan sampai anak-anak terjerumus kepergaulan yang salah,” keluh Darmono.

Sementara itu, Ketua IMI DIY, Eka Sulistiana berharap Pemkab Gunungkidul memberikan perhatian kepada para pembalap. Salah halnya yang paling tepat adalah penyediaan sarana latihan bagi para pembalap.

Berita Lainnya  Sama-sama Puncaki Klasemen, Persig U17 dan U15 Kejar Tiket Semifinal Piala Soeratin

“Kami memohon kepada pemerintah untuk mengupayakan sarana latihan agar anak-anak Gunungkidul yang hobi dan bakatnya di otomotif bisa tersalurkan,” kata Sulis.

Hal yang sama juga dinyatakan oleh anggota DPRD Gunungkidul, Suharno. Ia menegaskan bahwa selama ini, dunia balap Gunungkidul tak pernah kering oleh prestasi. Sehingga menurutnya, menjadi hal yang wajar saat pemerintah memberikan apresiasinya. Tuntutan pembangunan lokasi latihan balap sendiri bukan sebuah hal yang berat.

“Melihat pretasi pembalap Gunungkidul mestinya pemerintah memperhatikan para pembalap yang telah memberikan nama harum Gunungkidul. Mestinya dinas terkait memanggil dan memberikan wadah berupa perhatian dan bantuan. Terkait lapangan sirkuit mestinya segera teranggarkan kembali demi prestasi pembalap Gunungkidul,” ungkap Suharno.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler