fbpx
Connect with us

Sosial

Minta Korban Belasan Ternak Tiap Tahun, Para Petani Dimintai Waspadai Serangan Hewan Liar Misterius

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Memasuki musim kemarau, fenomena tahunan seperti adanya serangan hewan liar terhadap ternak patut untuk diwaspadai oleh para petani. Pasalnya, dalam lima tahun terakhir, rata-rata belasan ternak milik petani mengalami kematian akibat serangan hewan yang hingga saat ini belum diketahui jenisnya tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, saat ini pihaknya sudah mulai memberikan himbauan kepada para petani khususnya di kawasan selatan untuk mulai waspada. Menurutnya, kasus tersebut banyak menimpa para petani yang mengandangkan ternak mereka di ladang yang jauh dari pemukiman.

“Kita berikan himbauan kepada para petani untuk mengamankan ternak mereka agar pemantauannya lebih mudah. Setidaknya dipindah ke dekat rumah,” kata Bambang, Senin (17/06/2019).

Pada tahun ini, serangan hewan liar semacam ini masih ada. Serangan hewan liar pada tahun ini terjadi pada awal tahun yakni Januari 2019 lalu. Dari data yang ada, dalam serangan ini, sebanyak 7 ekor kambing mati dimangsa sedangkan 3 ekor mengalami luka parah.

Sementara itu, pada tahun 2018 jumlah kasus hewan ternak yang diserang kawanan anjing liar tersebut berjumlah 13 ekor. Yang cukup aneh, dari jumlah ini tidak satupun hewan ternak yang dimakan. Rata-rata hanya mengalami luka cakar atau gigitan yang membuat kehabisan darah.

Berita Lainnya  Milad Pertama, RSI Gunungkidul Kian Tingkatkan Layanan Kesehatan Untuk Masyarakat

Terjadinya serangan sendiri banyak diduga lantaran hewan liar tersebut mengalami kehausan. Pasalnya hewan yang dimangsa tidak pernah sampai habis atau selalu meninggalkan bangkai saja.

Diketahui pula, hewan ternak diserang pada bagian leher dan kaki. Sedangkan, pada tahun 2017 lalu, sejumlah kasus terjadi menyeluruh di wilayah kabupaten Gunungkidul. Adapun kesamaannya pada tiap kasus hanya hewan ternak yang berada jauh dari pemukiman yang diserang oleh anjing liar itu.

“Untuk awal musim kemarau ini belum ada laporan kasus. Tetapi kita himbau para petani untuk lebih waspada,” ujar Bambang.

Hingga saat ini pihaknya juga belum bisa memastikan jenis hewan liar apa yang sebenarnya memangsa ternak milik petani. Pasalnya saat serangan terjadi tidak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian. Selain itu jejak yang ditinggalkan juga belum bisa terindentifikasi.

“Saat ini belum bisa dipastikan, apakah jenis hewan anjing atau kucing yang menyerang ternak milik petani,” imbuh dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler