Sosial
Musim Kemarau Diperkirakan Datang Lebih Cepat, Petani Dihimbau Tanam Kacang dan Kedelai






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pada tahun 2019 ini, musim kemarau diprediksi akan datang lebih awal yakni pada bulan Mei. Untuk itu, para petani dihimbau untuk menanam tanaman dengan masa panen yang lebih cepat jelang musim kemarau ini. Diharapkan melalui persiapan semacam ini, para petani tidak mengalami kendala ketika mulai masuk musim kemarau dan tidak mengalami kerugian akibat gagal panen.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, informasi yang diperoleh pihaknya, musim kemarau bakal terjadi mulai Mei 2019 ini. Dengan waktu yang mepet menjelang Mei tersebut, pihaknya merekomendasikan kepada para petani untuk menanam komoditas dengan masa panen cepat. Menurut Raharjo, dua tanaman yaitu kacang dan kedelai dinilai lebih cocok untuk ditanam petani mendekati musim kemarau ini.
“Utamanya untuk lahan kering atau tadah hujan, tanaman kedelai dan kacang ini masa panennya singkat dan tidak begitu membutuhkan banyak air seperti padi,” ujar Raharjo, Sabtu (16/03/2019).
Ia menambahkan, sementara berdasarkan perkiraan yang diterima pihaknya, selepas musim kemarau yang datang tersebut, musim penghujan akan terjadi mulai Oktober 2019. Nantinya pihaknya akan memberikan surat edaran kepada kelompok tani terkait dengan kepastian dari perkiraan musim tersebut.
“Jika kemarau tiba nanti kita berikan surat edaran, agar segala sesuatunya bisa disiapkan,” imbuh dia.







Disinggung mengenai potensi pertanian sendiri, Raharjo mengaku sebenarnya potensi yang ada cukup tinggi. Namun demikian, masalah minimnya lahan yang dimiliki para petani menjadi kendalanya.
“Minimal satu hektar lahan dengan biaya produkai 4 sampai 5 juta. Nanti keuntungannya jika tidak ada hama atau masalah yang besar keuntungan bisa sampai Rp 30 juta, keuntungannya ya sekitar Rp 24 juta,” imbuh dia.
Selain faktor luasan lahan, para petani dihimbau menggunakan benih jenis hibrida yang saat ini terus dikembangkan. Sebab benih dengan varietas anyar ini memiliki tingkat produktifitas tinggi.
“Jagung hibrida tahun ini sangat luar biasa hasilnya. Kita himbau para petani sudah mulai menggunakan benih hibrida,” pungkas dia.