fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Musim Pancaroba Rawan Petir dan Angin Puting Beliung, BPBD Imbau Masyarakat Untuk Waspada

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menyebut dalam dua minggu ke depan Gunungkidul sangat rawan diterjang angin puting beliung. Dari data yang diperoleh pihaknya saat ini merupakan musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan musim pancaroba diprediksi akan berlangsung sampai dengan Minggu ke tiga akhir November 2018 ini. Dengan demikian, bahaya puting beliung berpotensi besar terjadi di Gunungkidul.

“Melihat kejadian sebelumnya, pancaroba sangat identik dengan puting beliung. Kita himbau masyarakat untuk waspada,” ujar Edy, Sabtu (10/11/2018).

Ia mengatakan untuk mengantisipasi fatalitas dampak dari puting beliung sendiri yakni dengan memangkas pepohonan terutama yang dekat dengan rumah. Sebab, pohon yang berdaun lebat dapat mudah tumbang ketika angin besar datang.

“Seharusnya memang tidak boleh ada pohon di sekitar rumah. Apa lagi pohon berukuran besar. Tetapi jika tidak memungkinkan untuk dipotong, ya di pangkas saja,” imbuh dia.

Edy mengatakan, tips aman ketika angin puting beliung terjadi masyarakat harus masuk ke dalam rumah. Selain itu, juga jika sudah ada di dalam rumah untuk tidak keluar.

Berita Lainnya  Sempat Tersendat, Bantuan Ratusan Laptop Senilai Belasan Miliar Akhirnya Rampung

“Biasanya justru keluar, padahal sangat berbahaya malahan. Selain itu juga jangan berada di sekitar pohon besar,” terangnya.

Selain puting beliung, pihaknya juga meminta masyarakat untuk mewaspadai petir. Untuk itu, pihanya juga memberikan tips aman terhindar dari petir.

“Kalau di dalam rumah jangan keluar. Semisal ada di bawah pohon ya jangan pas nemempel di pohon. Harus ambil jarak beberapa meter. Karena kalu mepet pohon ketika pohonnya tersambar petir orangnya juga bisa kena,” lanjut dia.

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler