Sosial
Musim Tanam, Petani Ramai-ramai Jaminkan Perhiasan di Pegadaian
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sudah memasukinya musim penghujan menandakan masa tanam petani sudah dimulai. Tak jarang untuk menambah modal pertanian di masa tanam ini, petani menggadaikan asetnya. Pada awal masa tanam seperti ini, petani memang membutuhkan cukup banyak uang dalam membeli berbagai kebutuhan pertanian seperti bibit, pupuk, dan untuk membayar tenaga sewaktu mengolah lahan pertanian.
Adapun masuknya masa tanam ini juga berimbas pada omset Pegadaian Gunungkidul. Saat ini, peningkatan omset bahkan mencapai puluhan persen yang sebagian diantara nasabahnya merupakan petani.
Pengelola Unit Pelayanan Cabang Pegadaian Gunungkidul, Yanti Werdiningsih, mengungkapkan, saat memasuki musim tanam seperti sekarang ini, jumlah masyarakat yang menggadaikan asetnya memang mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan tersebut dipicu sudah memasukinya musim hujan yang mana para petani mulai mengolah lahan pertaniannya. Aset yang digadaikan pun bermacam-macam, namun dari catatannya mayoritas aset yang digadaikan ialah perhiasan.
“Mayoritas yang digadaikan itu perhiasan emas, karena barangnya yang kecil tapi punya nilai yang tinggi,” ucapnya, Senin (22/11/2021).
Pada hari biasa, masyarakat yang menggadaikan di UPC Pegadaian Gunungkidul adalah sebanyak 25 hingga 30 orang. Namun ketika musim tanam tiba, peningkatan jumlah masyarakat yang menggadaikan asetnya mencapai 20%. Menurutnya, menggadaikan aset menjadi alternatif yang cukup mudah untuk menambah modal dalam hal pertanian karena persyaratannya yang tak begitu rumit.
“Setiap tahun pas musim tanam tiba selalu ada peningkatan masyarakat yang menggadaikan asetnya, khususnya petani. Untuk perhiasan, jangka waktu penebusannya itu 4 bulan. Ya memang hampir sama dengan masa tanam hingga masa panen petani. Itu pun masih bisa diperpanjang kalau untuk perhiasan emas,” sambungnya.
Namun ketika diterapkan PPKM di Gunungkidul, ia menyampaikan justru tidak terjadi peningkatan masyarakat yang menggadaikan asetnya. Menurut Yanti, hal tersebut karena bisa jadi masyarakat lebih memilih menggadaikan surat-surat kendaraan atau surat berharga lainnya ke bank yang mungkin memiliki nilai gadai tinggi.
“Kalau pas masa PPKM dari Juli itu stabil ya, tidak ada peningkatan masyarakat yang melakukan pegadaian. Justru pas musim hujan ini naiknya,” jelasnya.
“Biasanya kalau petani itu setelah panen langsung menebus asetnya, tapi kalau sudah punya uang sebelum jatuh tempo ya langsung ditebus,” tutup Yanti.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism