Pemerintahan
Omicron Masuk Indonesia, Dinkes Gunungkidul Siapkan Antisipasi dan Pemantauan






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dunia saat ini dihebohkan dengan virus covid19 varian Omicron. Virus yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini bahkan dikabarkan telah memasuki Indonesia. Dinas Kesehatan Gunungkidul sendiri terus melakukan pemantauan dan pengawasan agar varian yang dikenal lebih cepat menyebar tersebut tidak sampai menyebar di Gunungkidul. Potensi varian Omicron masuk ke Gunungkidul sendiri cukup tinggi mengingat tingginya mobilitas masyarakat dari luar, khususnya di sektor pariwisata.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, menyampaikan, berdasarkan pemberitahuan yang diterima pihaknya, virus covid19 jenis Omicron memang telah memasuki Indonesia sejak beberapa waktu lalu. Meskipun dinamika kasus covid19 di Gunungkidul sudah melandai, ia mengungkapkan jika masyarakat harus tetap waspada terkait penularan covid19 khususnya varian ini.
“Kemarin sudah mendengar Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa varian Omicron dari covid19 sudah masuk ke Indonesia. Namun demikian, walaupun sekarang kasus sudah landai kita tetap harus waspada karena Omicron ini salah satu varian yang menjadi perhatian karena penularannya hampir sama cepatnya dengan varian delta. Semua masyarakat harus sama-sama mengantisipasi,” ucapnya saat ditemui.
Dalam upaya antisipasi, Dewi menyampaikan jika penanganan dari pihaknya tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Ia menekankan terhadap kewaspadaan dan ketertiban masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan di setiap kegiatan. Selain itu pemeriksaan dengan mengambil sampel orang yang positif untuk diperiksakan apakah terdapat jenis Omicron atau tidak. Sehingga nantinya dapat mengetahui seberapa besar Omicron sudah menyebar.
“Untuk di DIY sampai hari ini tentu pemerintah tetap mengambil sampel-sampel yang positif apakah ada varian Omicron atau tidak. Jadi sampai hari ini pun kita belum ada laporan adanya Omicron masuk ke DIY ataupun Gunungkidul,” terang Dewi.







Menurutnya, dari sisi gejala, virus covid19 varian Omicron yang dialami tidak berbeda dengan gejala covid19 sebelumnya. Seperti gangguan saluran pernapasan, suhu tubuh panas, dan lainnya. Dari data Dinas Kesehatan Gunungkidul, kasus aktif covid19 di Gunungkidul menyisakan 8 kasus aktif. Sedangkan sebanyak 15 Kapanewon sudah terbebas dari kasus covid19.
“Tapi apapun variannya kami selalu menghimbau kepada masyarakat itu cara kerjanya sama, pencegahannya sama kita harus tetap menjaga protokol kesehatan,” tutup Dewi.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks