kesehatan
Anthrax Menyebar di Semanu, 1 Meninggal Puluhan Terpapar





Semanu,(pidjar.com)– Dinas Kesehatan Gunungkidul melaporkan sebanyak 85 orang terkonfirmasi tertular anthrax di Kapanewon Semanu. Bahkan, satu warga diantaranya dinyatakan meninggal dunia pada 4 Juni lalu akibat mengkonsumsi daging sapi positif anthrax.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, saat ditemui membenarkan kejadian tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penanganan terhadap warga yang dinyatakan positif anthrax di Kapanewon Semanu. Dari penelusuran yang dilakukan, pihaknya mengambil sampel terhadap 125 orang untuk diujikan. Dari hasil pengujian, sebanyak 85 orang diantaranya dinyatakan positif anthrax.
“Ada satu warga usia 73 tahun yang meninggal dunia pada 4 Juni lalu karena mengkonsumsi daging sapi positif anthrax, kami mendapatkan laporannya dari RS Sardjito,” jelas Dewi Irawaty, Selasa (04/07/2023).
Dari 85 warga yang dinyatakan positif, disebutnya sebanyak 18 warga mengalami sejumlah gejala seperti diare, pusing, serta mengalami pembengkakan di bagian tubuhnya. Dikatakannya, warga terpapar anthrax lantaran pada waktu itu menyembelih dan mengkonsumsi daging sapi yang diduga terkena anthrax. Pihaknya pun langsung melakukan penelusuran guna menangani penyebaran anthrax ke manusia.
Ia berharap agar masyarakat dapat lebih memahami bahaya anthrax, ketika terdapat hewan ternak yang sakit dan mati mendadak agar masyarakat tidak mengkonsumsinya. Hal itu untuk menghindari terjadinya penularan penyakit zoonosis dari hewan ke manusia.





“Kalau ada hewan ternak yang mati atau sakit sebaiknya tidak disembelih dan dagingnya tidak dikonsumsi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, mengatakan kasus anthrax di Kapanewon Semanu pertama kali terjadi pada bulan november 2022 lalu. Hingga saat ini sudah terdapat lima sapi di wilayah setempat yang meninggal akibat terpapar anthrax. Pihaknya kini sudah memberikan penanganan pemberian vaksin dan antibiotik ke populasi hewan ternak di sekitar lokasi penularan agar penularannya tidak meluas.
“Jumlah sapi yang mati ada 5, terakhir bulan Juni kemarin. Sekarang masih kita tangani disana, selain pemberian vaksin dan antibiotik kami juga perhatikan lalu lintas ternak disana,” tutupnya.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial1 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sosok Soleh Eko Wibowo, Rela Mulung Usai Pulang Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga
-
Hukum3 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Sosial2 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak