fbpx
Connect with us

Politik

PAN Gunungkidul Pecah, Puluhan Pengurus dan Kader Deklarasi ke Immawan-Martanty

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Selama ini, PAN selalu identik dengan kekompakan dan kesolidan manakala menghadapi perhelatan Pilkada. Tak heran apabila partai berlambang matahari biru tersebut mencatatkan perolehan positif setiap kali Pilkada. PAN selalu menang dalam 3 kali Pilkada langsung yang diikutinya.

Namun situasi baru terjadi pada Pilkada 2020 ini. Perpecahan mulai timbul di PAN berkaitan dengan majunya Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi dari Partai NasDem. Sementara DPP PAN memutuskan untuk mengusung pasangan Sutrisna Wibawa dan Mahmud Ardi Widanta.

Pada Minggu (15/11/2020) siang tadi, puluhan pengurus maupun kader Partai Amanat Nasional (PAN) Gunungkidul yang tergabung dalam Matahari Biru mendeklarasikan diri memberikan dukungan kepada pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewi. Puluhan orang ini.

Kepada Pidjar.com, salah seorang tokoh Matahari Biru, Bardan Budi Santoso mengungkapkan, dukungan kepada Immawan Wahyudi ini sendiri murni dari hati nuraninya. Ia melihat bahwa Immawan sebenarnya adalah kader terbaik PAN namun tak mendapatkan dukungan dari PAN. Menjadi tanggung jawab dirinya kemudian untuk mendukung kader terbaik PAN meski kemudian harus berseberangan pendapat dengan partai yang ia naungi sejak beberapa waktu terakhir ini.

Dipaparkan Bardan, dirinya selama 2 periode ini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang HAM dan Advokasi di DPD PAN Gunungkidul. Bardan mengaku sejak awal sebenarnya mantap untuk mengikuti apapun perintah partai kepadanya. Namun kemudian situasi berubah pasca Immawan Wahyudi mendapatkan kendaraan dari Partai NasDem. Ia kemudian memutuskan untuk mendukung Immawan.

Berita Lainnya  Persaingan Sengit Antar Parpol, Golkar Optimis Raih 6 Kursi DPRD Gunungkidul

Lantaran keputusannya itu, dengan berbagai pertimbangan, ia akhirnya memilih untuk undur diri dari partai dan bergerak untuk pemenangan Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewi. Langkahnya ini ternyata diikuti oleh sejumlah pengurus DPD maupun DPC yang beralih memberikan dukungan ke paslon nomor 2. Hal ini lantaran dirasa sesuai dengan visi misi dan keinginan masyarakat khususnya di tingkat bawah.

“Selain saya memang ada beberapa teman-teman yang mengikuti langkah saya untuk memberikan dukungan ke paslon nomor 2,” terang Bardan Budi Santoso, Minggu siang saat ditemui usai deklarasi.

Dirinya juga memboyong warga dan simpatisan PAN yang tergabung dalam Matahari Biru untuk memberikan dukungan ke Immawan Wahyudi dan Martanty. Warga dan simpatisan ini ada yang berasal dari berbagai kalangan bahkan ada yang juga masih tercatat sebagai pengurus di kepartaian.

Menurutnya, setelah beberapa bulan terjun ke bawah ternyata masyarakat justru banyak yang menginginkan Immawan masih tetap memimpin Gunungkidul agar lebih maju kembali. Dikarenakan, selama ini sudah banyak perubahan semasa ia menjaba sebagai Wakil Bupati. Sehingga kemudian nantinya harus ditingkatkan kembali saat menjadi Bupati guna menuju Gunungkidul yang Aman Ayom Sejahtera, Berbudaya dan berkembang pesat.

Berita Lainnya  Tak Hanya Kepala Desa, Polemik BKK Diduga Jadi Bancakan Oknum Anggota DPRD Juga Dikeluhkan Kalangan Dewan

“Arus bawahlah yang menginginkan Immawan masih memimpin Gunungkidul. Untuk itu kami mendeklarasikan diri. Ini ada kumpulan dari beberapa kapanewon. Mulai dari Girisubo, Patuk, Semin, Tepus, Panggang dan lainnya,” papar dia.

Mereka mantap mendukung Immawan lantaran ia merupakan tokoh PAN dan Muhammadiyah tulen. Bahkan pernah menduduki jabatan Ketua di DPW PAN 2 periode. Dengan segudang pengalaman dan pengetahuannya, mereka mantap dengan Immawan dan yakin jika nantinya dapat membawa Gunungkidul ke yang lebih maju demi kesejahteraan masyarakatnya.

“Komunikasi terus dijalin. Sampai pada akhirnya kami mantap beralih dan memberikan dukungan ke Immawan. Kondisi masyarakat (arus bawah) lah yang harus diperhatikan betul, apa keinginan dan kemauan mereka,” tegas dia.

Mendapatkan dukungan dari Matahari Biru, calon wakil Bupati dari nomor urut dua, Martanty Soenar Dewi terlihat sumringah. Dukungan ini ia sebut menjadi pemantik semangat dalam menghadapi hari-hari terakhir menjelang coblosan. Ia semakin yakin untuk dapat memenangkan kontestasi Pilkada Gunungkidul 2020.

Pihaknya tidak menyangka akan ada simpatisan PAN yang kemudian rela mempertaruhkan jabatannya guna beralih memberikan dukungan ke Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewi. Pasalnya, partai itu secara tegas sejak awal mengusung paslon lain dan seolah meninggalkan Immawan Wahyudi yang merupakan kadernya.

“Ini menjadi suntikan semangat tersendiri. Seperti yang diketahui, pak Immawan adalah kader PAN sejak awal akan tetapi dalam Pilkada ini terkesan ditinggalkan dan ternyata masih banyak yang memberikan dukungan. Luar biasa sekali, kami harapkan ini juga menjadi pertimbangan masyarakat dan memberikan dukungan ke kami,” urai Martanty.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Ketua DPD PAN Gunungkidul, Arif Setiadi menyebut bahwa para anggota Matahari Biru itu tak lagi berhak untuk menggunakan nama PAN. Dibenarkannya bahwa beberapa orang merupakan mantan pengurus PAN, namun kemudian sudah mengundurkan diri meski tak secara formal.

Berita Lainnya  Mangayubagyo Pilkada, Perupa Gunungkidul Melukis di Sewokoprojo

“Ini murni perbedaan pandangan, tapi yang harus jadi catatan, yang hadir tadi untuk deklarasi tidak ada yang merupakan Ketua atau Sekretaris DPC (kecamatan),” tandasnya.

Arif sendiri memilih tak ambil pusing dengan manuver para kader maupun pengurus itu. Ia menyatakan bahwa masih ada hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan.

“Yang jelas nantinya kalau ada yang masih aktif di kepengurusan, akan ada sanksi tegas dari partai,” lanjutnya.

Lantaran jumlah yang tak seberapa, ia menyebut bahwa pernak-pernik semacam ini tidak akan mengganggu strategi pemenangan Sutrisno-Ardi dalam Pilkada Gunungkidul 2020 ini. Namun begitu, menurutnya hal semacam ini adalah persoalan tersendiri karena merupakan hak baru di PAN. Sebelumnya, tidak pernah ada perbedaan pendapat hingga sebesar ini.

“Dari semua persoalan selalu ada jalan keluar, hal ini tidak akan terlalu mengganggu,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler