Peristiwa
Papan Selancar Terbalik Setelah Dihantam Ombak, Pelajar Tenggelam di Pantai Baron






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hiruk pikuk Pantai Baron pada hari pertama masa long weekend libur paskah diramaikan dengan kejadian kecelakaan laut. Jumat (30/03/2018) sore tadi, seorang wisatawan yang masih berstatus pelajar, terseret ombak di pantai yang terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari ini. Beruntung korban yang tenggelam usai bermain selancar di kawasan perairan ini kemudian berhasil diselamatkan oleh anggota Tim SAR yang memang tengah bersiaga di kawasan pantai. Namun dalam perkembangannya, 2 orang lalu dibawa ke Pos SAR Wilayah II Pantai Baron guna mendapatkan perawatan medis karena salah seorang kerabat korban yang panik setelah melihat kemenakannya tenggelam pingsan di kawasan pantai.
Sekretaris Tim SAR Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto menjelaskan, peristiwa bermula ketika Firman Adityo (15) warga Kecamatan Sindon, Solo, Provinsi Jawa Tengah berkunjung ke Pantai Baron bersama keluarganya. Sesampai di kawasan pantai, korban lantas menceburkan ke laut menggunakan papan selancar yang dibawanya. Karena terlalu asyik bermain air, korban tak menyadari bahwa saat itu ia bermain terlalu ke tengah.
“Tak berapa lama, datang ombak besar yang membuat papan selancar yang dinaiki korban terbalik,” kata Surisdiyanto, Jumat sore.
Firman yang berusaha melepaskan diri dari papan selancar tersebut justru kemudian tenggelam. Sejumlah petugas SAR yang melihat peristiwa itu lantas terjun ke laut untuk menolong korban. Tak berselang lama, akhirnya korban berhasil ditolong dan dibawa ke daratan.
“Korban dalam kondisi pingsan dan shock berat. Kami langsung membawa ke Pos SAR guna mendapatkan perawatan,” ujar dia.







Ia menambahkan, tak berhenti sampai di situ, salah seorang anggota keluarga rombongan korban, Sutarmi (45) warga Gompang, Sidokarto, Kartosuro, Jawa Tengah yang panik melihat keponakannya tenggelam lantas pingsan di area pantai. Ia pun lalu dibawa pula ke Pos SAR guna mendapatkan perawatan medis.
“Tak berapa lama kedua korban siuman dan akhirnya setelah kondisinya kembali fit kami perbolehkan pulang,” tutup Surisdiyanto.