Sosial
Pariwisata Moncer, Harga Tanah di Kawasan Pantai Selatan Naik Gila-gilaan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Perkembangan pariwisata di suatu wilayah tentu akan memberikan dampak luas terhadap nilai ekonomis barang. Seperti di Kabupaten Gunungkidul, perkembangan pariwisata berdampak terhadap harga jual tanah di sekitar kawasan wisata. Peningkatan harga yang terjadi bahkan sampai berkali-kali lipat dalam 5 tahun terakhir ini.
Perkembangan obyek wisata utamanya di kawasan pantai selatan Gunungkidul memang cukup pesat. Dapat dilihat dari mulai menjamurnya penginapan serta bangunan-bangunan lain yang erat kaitannya dengan pariwisata.
Tak ayal, tanah yang berada di spot strategis menjadi buruan para pengembang. Namun untuk mendapatkan tanah yang mempunyai nilai jual wisata bukanlah hal yang mudah saat ini.
Camat Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto mengatakan, jual beli tanah di kawasan wisata utamanya pantai dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Bahkan menurutnya, perbandingan harga jual tanah dalam beberapa tahun terakhir ini cukup signifikan.
“Harga jual tanah sebelum wisata booming itu paling banter Rp 500 ribu, sekarang minimal Rp 1 juta sampai Rp 2 Juta per meternya. Itu yang berada di tepi jalan dan dekat dengan obyek wisata,” ungkap dia, Minggu (24/02/2019) siang.







Meskipun tidak menyebut jumlah, namun Rakhmadian memastikan bisnis jual beli tanah semakin menggeliat. Untuk wilayahnya sendiri, jual beli tanah paling tinggi berada di Desa Kemadang.
“Kan tidak mesti lewat saya, bisa juga langsung ke notaris. Kalau yang paling banyak itu di Desa Kemadang,” terang dia.
Selain jual beli tanah, saat ini menurutnya juga banyak pihak mulai mengurus kekancingan. Selama ia menjabat, sejumlah pihak telah mengajukan permohonan rekomendasi kepada kecamatan.
“Rekomendasi dari kita (kecamatan) selama ini ada beberapa yang mengajukan kekancingan ada 3 sampai 4 orang. Itu untuk tanah SG (Sultan Groun) dengan luasan minimal 1000 meter persegi,” ucap dia.
Hal serupa juga terjadi di wilayah Kecamatan Purwosari. Munculnya beberapa obyek wisata minat khusus di wilayah tersebut juga berdampak kepada peningkatan harga jual tanah.
“Untuk jumlahnya saya tidak hafal. Tapi meningkat harganya. Karena disini mulai berkembang obyek wisata minat khusus seperti paralayang itu. Tanah-tanah di sekitarnya melambung tinggi,” ucap Camat Purwosari, Agung Danarto.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks