Sosial
PDAM Mulai Normalisasi Jaringan Pipa, Asa Warga Tepus Terbebas Dari Kekeringan






Tepus,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Secercah harapan menaungi warga Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus yang selama ini selalu kesulitan mengakses air bersih terutama manakala musim kemarau tiba. Hal ini lantaran PDAM Tirta Handayani tengah bersiap untuk memenuhi kebutuhan air ratusan Kepala Keluarga di Kalurahan Tepus melalui normalisasi jaringan pipa di wilayah setempat.
Kepala PDAM Unit Tepus, Harjito menjelaskan, pihaknya telah melakukan perbaikan dan normalisasi sambungan pipa yang akan digunakan untuk mengalirkan air bersih ke berbagai titik. Adapun Titik yang diperbaiki antara lain sambungan percabangan pipa di Ndangmanis (Klumpit) dan Tepus I.
“Pipa yang berada di Ndangmanis nantinya akan menjadi pipa utama yang dibuat bercabang dua jalur. Jalur yang berada di sisi barat jalan raya dijadikan saluran pipa yang direncanakan menuju Padukuhan Klumpit, Jeruk, Ngasem dan Singkil, sedangkan jalur pipa yang berada di timur jalan raya direncanakan menuju Tepus I, Tepus II dan Tepus III,” papar Harjito, Senin (28/12/2020).
Harjito menambahkan, jalur Tepus I, Tepus II dan Tepus III dijadikan percobaan karena sudah terdapat jaringan pipa yang bisa digunakan dan sudah dilakukan ujicoba debit aliran air berupa kran umum biasa yang disebut Warung Air. Nantinya, fungsi dari Warung Air tersebut sama seperti bak penampungan umum. Kelompok masyarakat bisa mengakses secara berkelompok yang nantinya biaya pemakaian air ditanggung bersama-sama.
“Sudah ada 936 KK yang mengajukan, tentu kami perlu mempersiapkan berbagai macam kajian agar bisa segera terealisasi,” imbuh dia.







Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharta menambahkan, pemasangan jaringan pipa hingga 7 SR imi merupakan salah satu program pelayanan PDAM dalam rangka pemerataan pelayanan air bersih di Gunungkidul khususnya di Kelurahan Tepus. Toto mengatakan pihaknya akan terus berupaya menambah sumber air untuk melayani masyarakat setempat.
“Kami targetkan ada 3 titik sumur bor dan tiga sambungan bawah tanah, Ngobaran, Seropan dan Ngreneng agar bisa diakses masyarakat Kapanewon Tepus,” tandasnya.
Salah seorang warga Padukuhan Singkil, Kalurahan Tepus, Sumawan menceritakan, saat musim penghujan, biasanya untuk kebutuhan sehari-hari ia mengandalkan tampungan air hujan yang ia bangun di sebelah kamar mandinya. Adapun air hujan tersebut ia gunakan untuk menucuci, masak dan kebutuhan lainnya.
“Kalau kemarau ya terpaksa beli, biasanya satu tangki Rp. 150 ribu untuk dua sampai tiga Minggu. Saya biasanya bulan Juli sudah mulai membeli air,” kata dia.
Sumawan sendiri saat ini telah mengajukan Sambungan Rumah kepada PDAM Tirta Handayani. Ia berharap, pengajuan ini bisa segera direalisasikan sehingga masyarakat di Kalurahan Tepus tak lagi kesulitan dalam mengakses air bersih.
“Kami bersyukur ya apa yang kita ajukan segera ditindaklanjuti,” imbuh Sumawan.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks