Olahraga
Pembalap Gunungkidul Mulai Diperhitungkan di Kancah Asia, Sayangnya Pembangunan Sirkuit Masih Gelap
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hadirnya sirkuit balap motor di Kabupaten Gunungkidul nampaknya dirasa sangat penting di tengah prestasi harum para pembalap muda yang selalu diperhitungkan di kancah Asia. Sejumlah pihak termasuk para pembalap menaruh harapan besar kepada pemerintah agar pembangunan sirkuit di Gunungkidul segera terealisasi.
Belum lama, kabar tersiar jika pemerintah sempat berencana untuk pembangunan sirkuit megah berkelas nasional di Padukuhan Kenteng, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu. Namun rencana tertunda lantaran anggaran yang seharusnya digunakan untuk proyek tersebut telah dialihkan untuk proyek pembangunan jalan Gading-Gedangsari.
Seorang pembalap senior di Gunungkidul, Sudarmono mengungkapkan banyak pembalap di Gunungkidul yang merasa kecewa dengan tertundanya pembangunan sirkuit balap. Bahkan dirinya juga kerap kali mendapatkan pertanyaan mengenai perkembangan sirkuit tersebut dari rekan-rekan pembalap dari luar daerah.
“Ya menanyakan bagaimana kabar pembangunan sirkuit yang sebelumya digembar gemborkan itu. Malah sampai sekarang belum ada kabar lagi,” kata Sudarmono, Rabu (18/12/2018).
Ia menyebut, kehadiran sirkuit ikut berperan serta dengan prestasi para pembalap. Meski tidak secara gamblang, Darmono menyebut kegagalan putranya, Veda Ega Pratama dalam kejurnas beberapa waktu lalu berkat minimnya berlatih lantaran tidak adanya sirkuit.
“Kalau latihan kami biasanya pergi Semarang, Jogja atau Boyolali. Tentu saja sangat berpengaruh dengan tidak adanya sirkuit di sekitar sini,” kata Sudarmono.
Saat ini, ia bersama rekan pembalap lain terpaksa harus menggunakan kawasan pasar hewan di Desa Logandeng, Kecamatan Playen. Selain itu, kadang kala juga menggunakan landasan udara di Gading, Kecamatan Playen.
“Kalau di Pasar Sapi itu sebetulnya kita tidak enak dengan warga karena suaranya bising, selain itu juga disana sering digunakan untuk latihan lain seperti sepatu roda dan drumband. Kalau untuk di Lanud Gading, kita kesulitan izin,” terang dia.
Sudarmono mengatakan jika ada pembangunan sirkuit sendiri nantinya akan memiliki dampak positif yang luar biasa. Selain utamanya dalam pengembangan bakat para pembalap lokal dan mengurangi kegiatan balap liar juga dapat meningkatkan derajat ekonomi masyarakat sekitar.
“Banyak sekali keuntungannya, pembinaan pembalap lebih mudah, tempat latihan belum juga kalau sudah beroperasi untuk even seperti itu. Pembalap luar daerah suka berburu kuliner itu keuntungan masyarakat nantinya,” ungkap dia.
Sementara itu, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Yogyakarta, Eka Sulistiyana menyatakan jika pemerintah memang memiliki rencana pembangunan sirkuit, pihaknya merekomendasikan untuk membangun sirkuit berstandar nasional saja. Sebab jika merujuk pembangunan sirkuit berstandar internasional ada beberapa aspek yang hingga saat ini belum terpenuhi.
“Ada beberapa yang belum ada seperti jarak dari sirkuit ke rumah sakit maksimal 1,5 kilometer, harus ada hotel minimal bintang 5. Di sini ada RSUD tapi nanti paling rujukannya harus ke JIH Jogja itu, jadi aksesnya belum bisa,” kata Sulis.
Pihaknya juga siap membantu Pemkab Gunungkidul jika nantinya diajak untuk berembug masalah sirkuit di Gunungkidul. Bahkan skema kasar pernah ia buat untuk mengukur luasan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan sikruit skala nasional.
“Saya kira lahan dua hektar sudah bisa digunakan untuk sirkuit, saya dengar sudah ada lahan 5 hektar di wilayah Semanu, tapi kenapa kok gagal dibangun, sangat sayang sekali,” imbuh dia.
Sulis yang juga merupakan warga asli Gunungkidul, tepatnya warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus itu mengungkapkan bahwa efek pembangunan sirkuit di Gunungkidul sangatlah banyak. Ia menyebut, pembalap yang ada saat ini sudah sangat diperhitungkan di kancah Asia. Artinya, kemampuan yang dimiliki jelas berada di atas rata-rata.
“Ada Sudarmono, Sigit PD, Yoga Adi dan Veda anaknya Darmono (Sudarmono) itu sangat berbakat. Sayang kemarin waktu even nasional di Surabaya dia berada di nomor 2, salah satu penyebabnya yak arena minim tempat latihan di Gunungkidul,” terang dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis3 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials