Olahraga
Jatuh Bangun Vara, Pemanah Gunungkidul Yang Sabet Emas Porda Hingga Berhasil Wakili DIY di Ajang PON Papua






Wonosari,(pidjar.com)–Senyum haru nampak terlihat pada raut wajah Pramono dan Sri Hartati. Pasangan suami istri yang tinggal di Padukuhan Kranon, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari tak bisa menahan kebahagiannya setelah sang putri, Mahaneshvara Dhavinta terpilih mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dalam cabang panahan di ajang Pekan Olahraga Nasional di Papua. PON Papua 2021 sendiri akan dihelat pada 2 hingga 15 Oktober 2021 mendatang.
Keterpilihan Vara ini sendiri membuktikan bahwa ia merupakan salah satu pemanah terbaik di DIY. Bukan tidak mungkin jika nantinya berprestasi di event olahraga terbesar di Indonesia ini, Vara akan mengalami lompatan karir besar.
Kepada pidjar.com, Bowo mengatakan, putri sulungnya tersebut memang cenderung gemar berolahraga sejak dini. Sejak duduk di taman kanak-kanak hingga Sekolah Dasar, anaknya memiliki kegemaran berenang.
“Kepiawaiannya berenang, membuat ia kemudian menjadi atlet renang. Namun semakin remaja, anak saya sedikit malu karena pakaian renang kan memang sedikit terbuka,” kata Bowo, Minggu (12/09/2021).
Bowo menambahkan, setelah duduk di SMP 1 Wonosari, putrinya mendapatkan kabar bahwa Persatuan Panahan Indonesia Gunungkidul sedang mencari atlet panahan. Vara, kemudian tertarik untuk mengikuti latihan panahan.
“Dari situ, kemampuannya di cabang olahraga panahanan terus berkembang. Sampai kemudian ia berhasil masuk dalam seleksi Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) DIY,” terang Bowo.
Setelah masuk dalam seleksi PPLP, Vara harus menjalani kehidupan di asrama selama di bangku SMA. Ia kemudian bersekolah di sekolah olahraga DIY yaitu SMA 1 Sewon yang terletak di Kabupaten Bantul. Meski sempat mengeluh lantaran harus berpisah dengan orang tuanya, Vara dengan gigih menjalaninya. Disadari bahwa dengan pengorbanan semacam ini, nantinya akan berguna untuk perkembangan karir Vara.
“Saya mikirnya yang penting dekat dengan asrama, karena yang ada kelas khusus olahraga SMA 1 Sewon, Vara saya sekolahkan di sana,” ucap dia.
Bowo yang setiap harinya hanya bekerja sebagai buruh serabutan memang sangat mendukung karir putrinya tersebut. Bersama istrinya yang hanya berjualan gado-gado, ia selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan latihan anaknya. Ia sadar bahwa sang anak memiliki potensi dan bakat sangat besar dalam olahraga panahan.
Intuisi Bowo sendiri memang tak meleset. Kemampuan Vara yang terus diasah semakin berkembang. Puncaknya, pada Pekan Olahraga Daerah 2019 lalu, anaknya berhasil mendapatkan medali emas di cabang olahraga panahan.
“Nantinya Vara akan turun di kelas recouve dengan jarak 70 meter. Kelas ini cukup bergengsi di cabang panahan,” jelas dia.
“Alhamdulillah kemarin Pra PON di Jakarta, Vara berhasil mendapatkan tiket untuk mengikuti PON di Papua mewakili DIY,” sambung Bowo.
Vara sendiri saat ini duduk di bangku semester satu Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Rencananya ia akan berangkat ke Papua pada 24 September mendatang bersama 130 atlet lainnya asal DIY.
“Saya berharap, putri saya dapat mengharumkan nama Gunungkidul di kancah nasional,” tandas dia.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Peristiwa13 jam yang lalu
Laka Maut di Jalan Baron, 2 Orang Meregang Nyawa
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial2 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Hari Jadi Gunungkidul Berubah Jadi 4 Oktober
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Sembilu Alun-alun Wonosari, Niat Hati Dibangun Justru Jadi Gersang
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Baru 2 Minggu Selesai, Proyek Gedung Baru Miliaran Sudah Rusak