Budaya
Pemerintah Bolehkan Masyarakat Gelar Kegiatan Kebudayaan
Wonosari, (pidjar.com)–Sejak memasuki PPKM Level 2 di Gunungkidul, berbagai kegiatan di masyarakat sudah mulai dilonggarkan, termasuk kegiatan kebudayaan. Dinas Kebudayaan Gunungkidul mempersilahkan masyarakat jika akan menggelar kegiatan sosial budaya di lingkungannya. Namun begitu, masyaratak diminta tetap mematuhi aturan yang berlaku terkait pelaksanaan kegiatan kebudayaan di masa pandemi.
Sekretaris Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Mantara, menyampaikan, secara regulasi, masyarakat sudah diperbolehkan mengadakan kegiatan sosial budaya di lingkungannya. Namun ia meminta kepada masyarakat tetap berkoordinasi dengan satuan tugas maupun Dinas Kebudayaan terkait kegiatan yang dilaksanakan. Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi dan potensi penularan masih mengintai.
“Kalau secara regulasi memang sudah diperbolehkan, tapi tetap mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya saat ditemui, Rabu (10/11/2021).
Sebagai upaya mengawasi kegiatan sosial budaya di masyarakat, Agus menyampaikan jika pihaknya selalu mendatangi lokasi kegiatan ketika ada laporan diselenggarakannya sebuah kegiatan sosial budaya di masyarakat. Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan untuk melihat sejauh mana protokol kesehatan dilaksanakan dalam kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan dengan adanya PPKM sejak Juli 2021 lalu, sangat mempengaruhi kegiatan sosial budaya di masyarakat. Contohnya kegiatan rasulan yang identik dengan perayaan penuh keramaian, namun karena saat itu masih dibatasi aktivitas masyarakat, pelaksanaan rasulan tak meriah seperti sebelumnya.
“Kalau rasulan itu tetap dilakukan tapi cuma upacara intinya saja, sedangkan kegiatan pendukung seperti reog, jathil, dan lainnya itu diundur pelaksanaannya,” papar Agus.
Sejauh ini, pihaknya telah memfasilitasi sebanyak 25 Kalurahan yang mengadakan kegiatan sosial budaya dalam kaitannya dengan penyelenggaraan rasulan. Dalam pelaksanaannya, menurutnya tidak ditemukan kendala. Namun ia tetap berusaha menjalin komunikasi ke masyarakat agar segala kegiatan sosial kebudayaan tetap terpantau.
“Tetap kita pantau, kalau ada kegiatan pasti memberitahu kami. Kemarin sudah support di 25 kalurahan dan sudah selesai,” jelas dia.
Ia menghimbau kepada masyarakat yang akan mengadakan kegiatan sosial kebudayaan agar sebelum melaksanakan kegiatan menjalin koordinasi dengan gugus tugas yang berada di wilayahnya. Ia tak ingin jika kegiatan sosial budaya masyarakat nantinya mengakibatkan munculnya penularan covid19.
“Jangan sampai nanti teman-teman seniman dan budaya malah dikambing hitamkan karena muncul penularan covid19, kebanyakan tetap kita pantau,” tutup Agus.
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selisih Tipis Antar Caleg PDIP, Bagaimana Nasib Ketua DPRD Gunungkidul?
-
Politik2 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Persaingan Sengit Antar Parpol, Golkar Optimis Raih 6 Kursi DPRD Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Sosial2 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Politik4 minggu yang lalu
Selisih Tipis dengan Incumbent, Timses Klaim Anti Kumala Sari Duduki Kursi Dewan dari Dapil IV
-
Politik2 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Siswa Disabilitas SMP Negeri di Wonosari Dirundung Hingga Patah Jari
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Seorang Perempuan Ditemukan Gantung Diri
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Menghabiskan Waktu Libur Akhir Pekan di Pesisir Selatan Gunungkidul, Wisata Unik Nan Indah
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
25 Kambing Milik Warga Sawahan Mati Mendadak