Pemerintahan
Pemerintah Wacanakan Kembali Hidupkan Angkot, Bagaimana Caranya?






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tengah mewacanakan untuk melakukan pelarangan terhadap bus-bus besar memasuki kawasan wisata. Rencana tersebut nantinya selain bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalur wisata, juga untuk menghidupkan kembali angkutan umum jenis kobutri yang saat ini semakin terpuruk. Sebagaimana diketahui, kini angkutan umum jenis kobutri ini bagaikan hidup segan mati tak mau lantaran kurangnya minat masyarakat. Menjadi hal yang jamak terlihat ketika, kobutri yang pernah jaya sebagai salah satu angkutan utama sepi tak berpenumpang.
Langkah pertama yang dilakukan pemerintah terkait wacana ini adalah dengan membangun sistem pemusatan pemberhentian bus di lokasi rest area. Kemudian dari situ masyarakat diberdayakan untuk mengantarkan hingga ke lokasi wisata yang hendak dituju menggunakan angkot. Diharapkan dengan wacana tersebut, selain dapat mengurangi kemacetan terutama di jalur wisata juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat seiring dengan berkembangnya pariwisata Gunungkidul.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul, Syarief Armunanto mengatakan, bahwa untuk mengurangi kemacetan di jalur wisata yang ada memang belum ideal. Namun pada tahun ini sudah ada pembebasan lahan untuk mengatasi hal tersebut.
"Kalau untuk jalur alternatif rencananya sudah dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP), Gunungkidul dan Dinas Tata Ruang Gunungkidul. Di kawasan menuju wisata pantai. Beberapa jalur alternatif lain di Gunungkidul juga sudah ada sebenarnya," kata Syarief.
Selain pemerintah juga sudah mewacanakan pelarangan bus-bus besar masuk kedalam kawasan wisata. Sehingga wisatawan ke depan dialihkan ke angkutan yang disediakan pemkab.







"Kita juga bisa menghidupkan kembali angkot yang saat ini sudah tidak laku, kembang kempis, kenapa tidak dicoba dihidupkan lagi," imbuh dia.
Hal tersebut sekaligus menanggapi saran yang diberikan oleh DPRD Gunungkidul dalam rapat paripurna kepada Dinas Perhubungan untuk peningkatan kenyamanan berkendara. Diantaranya yang disoroti ialah perlu adanya angkutan umum yang murah. Sehingga DPRD Gunungkidul memberikan rekomendasi untuk pemberian subsidi dan kemudahan pengusaha angkot.
“Saat ini angkot masih dibutuhkan namun terlihat lesu, jadi perlu dukungan dari Pemkab,” ucap Ketua Komisi C DPRD Gunungkidul, Purwanto.
Seperti yang terlihat di Bundaran Siyono, Desa Logandeng, Kecamatan Playen. Di lokasi tersebut sekitar tahun 2000 an angkot berjejer hingga puluhan armada. Namun kini jumlahnya tinggal belasan saja.