Sosial
Pemotor Tak Boleh Pakai Sendal Jepit Sulit Diterapkan di Gunungkidul, Ini Kata Kasatlantas


Wonosari,(pidjar.com)–Baru-baru ini Kepolisian Republik Indonesia mengeluarkan pernyataan tidak direkomendasikannya penggunaan sandal jepit saat berkendara menggunakan sepeda motor. Himbauan ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat fatalitas saat pengendara motor terlibat kecelakaan lalu lintas.
Penggunaan sandal jepit saat berkendara disebut tidak memberikan proteksi pada kaki penggunanya. Pro dan kontra kemudian muncul setelah adanya pernyataan tersebut. Di jagat maya sendiri, mulai banyak netizen yang memparodikan atas aturan tersebut.
Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Martinus mengungkapkan, larangan atas penggunaan sandal jepit saat berkendara saat ini masih sebatas bersifat himbauan semata. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih memproteksi diri saat menggunakan sepeda motor. Sejauh ini belum ada sanksi yang diberlakukan kepada pengguna jalan yang menggunakan sendal jepit manakala berkendara.
“Masih sebatas himbauan, ini juga demi keselamatan pengendara motor. Kaki akan lebih terlindungi manakala menggunakan sepatu,” terang AKP Martinus, Kamis (16/06/2022).
Ia menambahkan, dengan tidak menggunakan sendal jepit bagi pengendara, diharapkan luka apabila terjadi kecelakaan tidak begitu serius. Namun begitu, ia menilai di Gunungkidul masih cukup sulit diterapkan. Sebab kultur masyarakat masih sangat kental menggunakan sendal jepit saat beraktifitas.


Tentunya pemahaman secara perlahan akan diberikan ke masyarakat agar dapat menyesuaikan. Meski saat ini kepolisian tengah menggelar Operasi Patuh Progo 2022 namun polisi menegaskan penggunaan sendal jepit tidak akan menjadi sasaran tilang. Hal ini lantaran aturan ini sebatas imbauan dan edukasi saja.
Kapolres Gunungkidul AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah mengatakan Operasi Patuh Progo dilaksanakan muali 14 Juni sampai dengan 26 Juni 2022. Kegiatan ini sebagai upaya untuk menekan kasus kecelakaan lalu lintas. Termasuk menekan angka pelanggaran berlalu lintas oleh pengguna kendaraan.
Pelanggaran kasat mata seperti menggunakan handphone saat mengemudi, menggunakan helm tidak SNI, tidak menggunakan sabuk pengaman, knalpot blombongan, kendaraan tidak sesuai standar, surat-surat berkendara tidak lengkap, serta berboncengan lebih dari satu orang akan menjadi sasaran penegakan dalam operasi ini.

-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Gelaran Dangdut Berujung Kisruh, 1 Pemuda Tewas Tertembak Senjata Laras Panjang
-
Kriminal6 hari yang lalu
Berawal Lempar Kursi ke Pengendara Motor, Pemuda Tenggak Miras Dimassa
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kronologi Tertembaknya Aldi, Warga Sempat Serbu Polisi Pelaku
-
Sosial2 minggu yang lalu
Traktor Bantuan Pemerintah Untuk Petani Gunungkidul
-
Politik2 minggu yang lalu
Politisi Gaek Gunungkidul Banyak Lari ke Tingkat Provinsi, Bakal Caleg Daerah Diisi Wajah Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Kebakaran Hebat di Girisekar, Rumah Limasan Beserta Isinya Ludes Terbakar
-
Politik3 minggu yang lalu
Support Penuh Yeny Wahid Untuk PSI Gunungkidul
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Tukang Kibul Jadi Buron, Korbannya Rugi Rp 250 Juta
-
Hukum3 minggu yang lalu
Dua Pembunuh Perempuan Hamil Diganjar Hukuman Mati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Taman Parkir Segera Direhab dengan Rp 2,3 Miliar
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terjatuh di Lantai 2 Gedung DPRD Gunungkidul Baru, Pekerja Meninggal Dunia
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kapolsek Girisubo dan 5 Anggota Turut Diperiksa, Briptu MK Terancam Pecat