Peristiwa
Polisi Ungkap Temuan Miras di Gunungkidul Berbeda Dengan Oplosan Mematikan di Jabar
Wonosari,(pidjar.com)–Buntut dari Kejadian Luar Biasa (KLB) korban miras oplosan di Jawa Barat dan Jakarta membuat jajaran kepolisian semakin gencar melakukan razia miras. Pun demikian dengan yang dilakukan jajaran Polres Gunungkidul beberapa waktu lalu. Namun demikian, hasil temuan itu dinyatakan petugas berbeda dengan minuman keras penjemput ajal seperti yang beredar di Jawa Barat dan Jakarta.
Kasat Resnarkoba Polres Gunungkidul, AKP Tri Wibowo mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya melakukan razia miras di wilayah Semin untuk memberantas peredaran. Namun, berdasarkan hasil temuan 24 botol miras di wilayah tersebut berbeda dengan yang ada di Jawa Barat dan Jakarta. Adapun yang ditemukan di Gunungkidul sendiri, katanya, miras yang ada merupakan jenis miras murni dan belum dioplos.
“Kalau di Gunungkidul itu minumannya namanya ciu dan belum dioplos,” kata mantan Kapolsek Panggang ini, Minggu (15/04/2018).
Dugaan sementara, miras yang berada di Gunungkidul berasal dari Jawa Tengah. Pasalnya di provinsi tersebut, banyak perajin yang memanfaatkan minuman keras jenis Ciu untuk dipergunakan sebagai bahan dasar tetes tebu untuk kebutuhan industri kimia, bukan untuk dikonsumsi manusia. Namun perajin yang nakal justru menjualnya ketika masih berbentuk ciu, yakni hasil penyulingan pertama dari alkohol.
“Meskipun jenisnya berbeda namun peredarannya tetap harus kita hentikan karena risikonya sama berbahaya,” imbuh dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Priyanta Madya mengatakan, pihaknya belum melakukan penelitian terhadap miras jenis Ciu yang ada di Gunungkidul. Sebab kewenangan pengujian makanan dan minuman termasuk alkohol ada di BPOM (kewenangan pusat).
“Dinas kesehatan kadang dilibatkan dalam operasi minuman alkohol yang beredar apakah memenuhi syarat kandungan maksimalnya atau tidak,” kata Priyanta.
Ditambahkannya, mengkonsumsi minuman keras sangat berbahaya bagi tubuh. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan jauh lebih banyak dibanding manfaat yang didapat. Adapun beberapa bahaya alkohol tersebut diantaranya dapat menyebabkan lever membengkak (alkohol memicu hati menjadi keras). Bahkan banyak kasus alkohol menjadikan penggunanya kanker hati apabila dikonsumsi yang lama.
Minuman keras, lanjutnya, juga menyebabkan kerusakan otak atau menurunnya fungsi otak hingga resiko depresi dan frustasi. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan penurunan fungsi indra, salah satunya adalah kerusakan mata yang bisa saja terjadi. Akibatnya, mata bisa mengalami kebutaan.
“Kerusakan sistem pencernaan secara permanen, misalnya lambung mengalami kelainan, termasuk usus yang sel-selnya bisa berubah menjadi sel-sel ganas,” pungkasnya.
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa4 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Pelajar Tenggelam di Kali Oya