fbpx
Connect with us

Sosial

Ratusan Atlet Muda Unjuk Gigi, Ini Daftar Jawara Turnamen Tenis Meja Gunungkidul 2017

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keseruan ajang turnamen Tenis Meja 2017 Gunungkidul pada hari Minggu (24/12/2017) di Gedung Kesenian, Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari sempat terhambat oleh sejumlah insiden. Sejumlah pertandingan terpaksa ditunda lantaran adanya kendala teknis di gedung tempat pelaksanaan turnamen yang dihelat oleh Pengurus Kabupaten Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Gunungkidul tersebut. Akhirnya, pertandingan bisa dilanjutkan setelah panitia memindahkan venue turnamen ke gedung SKB Wonosari yang berada tak jauh dari Gedung Kesenian Wonosari.

Ketua PTMSI Gunungkidul, Slamet S.Pd mengatakan, pihaknya cukup dibuat kelimpungan dengan kondisi Gedung Kesenian Wonosari yang cukup memprihatinkan. Ia melanjutkan, pertandingan sendiri sempat terhenti setelah lampu penerangan gedung tak bisa dinyalakan. Sejumlah upaya telah dilakukan, termasuk diantaranya menghubungi pengelola gedung namun tak kunjung membuahkan hasil.

“Pertandingan baru bisa dilanjutkan setelah sebagian partai kami pindahkan ke gedung SKB Wonosari,” beber Slamet, Senin (25/12/2017) siang.

Berita Lainnya  Sudah Secara Simbolis Diserahkan, Belasan Warga Akhirnya Batal Dapat Bantuan Bedah Rumah

Namun di balik insiden tersebut, Slamet mengaku bersyukur karena lomba bisa berjalan dengan lancar hingga akhir turnamen. Ia mengapresiasi kegigihan para atlet dalam menunjukan permainan terbaiknya pada turnamen yang baru pertama kalinya diselenggarakan ini.

Anggota DPRD DIY dari Fraksi Golkar ini berharap agar nantinya turnamen ini bisa membangkitkan gairah para atlet tenis meja, khususnya usia dini agar nantinya bisa terus berkembang. Ia menjanjikan ke depan di bawah kepemimpinannya, turnamen-turnamen semacam ini bisa lebih sering digelar.

“Saya yakin jika terus dibina, salah satunya dengan turnamen semacam ini. Bakat para atlet muda akan semakin terasah dan nantinya bisa membanggakan Gunungkidul,” lanjut dia.

Pada turnamen tenis meja 2017 ini diikuti oleh 110 atlet dari seluruh Kabupaten Gunungkidul. Antusiasme yang tinggi dari bibit-bibit muda maupun pembina olah raga tenis meja inilah yang membuatnya optimis mengenai masa depan dunia tenis meja Gunungkidul.

Berita Lainnya  Perayaan Valentine Ala Komunitas Senthir Cilik, Kasih Sayang Untuk Semua

“Seperti saya bilang tadi. Kompetisi ada sebagai tolak ukur kemampuan atlet. Mereka bisa menambah ilmu baru atau setidaknya menambah semangat mereka dalam berlatih ke depannya,” lanjut dia.

Adapun dalam turnamen ini, pada kategori pemula putri (kelas SD), gelar juara berhasil direbut Tata yang berhasil mengalahkan Imrotul pada partai final. Posisi ketiga dan keempat sendiri ditempati oleh Dina dan Nia.

Sedangkan untuk kelas SD putra, juara pertama direbut Novian, disusul Sandy sebagai juara kedua, dan Taruna dan Putra berturut-turut menduduki peringkat ketiga dan keempat.

Kemudian di kategori SMP/SMA/SMK putri, trophy juara berhasil direbut oleh Dimi, kemudian Diva ada di bawahnya. Ayudya dan Mayangsari ada di posisi 3 dan posisi 4. Sementara untuk kategori SMP/SMA/SMK putra, Awang berhasil menahbiskan diri menjadi petenis meja putra pelajar terbaik di Gunungkidul. Ia merebut gelar juara setelah berhasil menundukkan Zanuar yang harus puas menempati posisi kedua. Adapun untuk posisi ketiga ditempati Mukhlis dan keempat oleh Chalim.

Berita Lainnya  Kisah Kakak Beradik Caleg Dari Beda Partai Yang Tetap Rukun di Tengah Panasnya Persaingan Politik

Sementara untuk kategori ganda putra, pasangan Suyadi dan Sudarmono berhasil meraih juara pertama. Ada Pracoyo dan Irwandi di juara kedua, kemudian Andi dan Yusuf di juara ketiga, sedangkan Suratman dan Hartono ada di posisi keempat.

"Melihat kemampuan mereka sangat bagus sekali. Semoga bisa menjadi bibit unggul Gunungkidul untuk menjadi atlet nasional hingga internasional," ucap Slamet.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler