Pariwisata
Sejenak Melepas Penat Dengan Berkunjung ke Lembah Desa Pulutan






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Suara gemericik air dari saluran pompa yang mengairi Padukuhan Temu di sore hari semakin membuat syahdu suasana. Sedikitnya ada dua saung yang dapat disinggahi oleh para pengunjung sembari melakukan refreshing mata dan pikiran setelah penat bekerja. Suasana harmoni alam ini bisa dirasakan manakala mengunjungi Lembah Desa yang terletak di Padukuhan Temu, Desa Pulutan ini.
Lembah Desa ini merupakan hasil besutan BUMDes Maju Mandiri Pulutan. Meski obyek wisata ini masih belum dibuka secara umum untuk kegiatan wisata edukasi, sejak awal Juni lalu sudah banyak pengunjung yang datang sekedar menikmati pemandangan area persawahan di sore hari.
“Kami juga tidak menyangka meski belum dibuka secara umum, respon dari masyarakat sudah sangat positif,” ujar pengurus Lembah Desa Pulutan, Ruswanto kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Senin (12/08/2019) siang.
Meskipun saat ini para petani mina padi di areal persawahan seluas dua hektare yang berdiri di atas kas desa sudah selesai dipanen, namun spot foto sendiri masih dibanjiri oleh para pengunjung. Sedikitnya ada dua titik spot selfie yang cukup menarik bagi pengunjung. Hamparan yang hijau dengan bunga-bunga yang merekah di pinggiran sawah memang menjadi pemandangan menarik. Siluet dari matahari menjelang terbenam pun menambah keartistikan foto yang bisa didapatkan pengunjung di sore hari.







“Pengunjung biasanya datang ke sini sore hari, sekedar santai maupun foto,” imbuhnya.
Saat ini, untuk masuk di area Lembah Desa belum dipatok biaya masuk. Pengurus sendiri baru menyediakan kotak sumbangan suka rela kepada para pengunjung.
“Uang dari sumbangan sukarela nantinya akan kami gunakan untuk pengembangan kawasan ini,” ujar pria yang akrab dipanggil Rus ini.
Sementara itu, salah seorang pengunjung Lembah Desa asal Kecamatan Semanu, Rosita mengatakan, pertama kali tertarik berkunjung lokasi ini karena melihat dari sosial media. Lantaran penasaran dengan konsep mina padi yang saat ini baru berkembang, ia kemudian membuktikannya.
“Ternyata di Kecamatan Wonosari juga ada potensi mina padi, terlebih pemandangan bagus untuk melepas penat dan berfoto,” ujarnya.
Dengan konsep menonjolkan mina padi, harapannya lokasi ini dalam dua kali masa panen padi juga dapat menghasilkan ikan. Debet air untuk mengairi sawah pun cukup fantastis, dengan memiliki debit air 48 liter per detik mampu mengairi lahan pertanian seluas 45 hektare.