Sosial
Songsong Kerjasama Pemerintah Dengan Bukalapak, Dinas Genjot Penguasaan Teknologi Untuk Pelaku UMKM
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) tengah menjajaki kerja sama dengan marketplace Bukalapak dalam pengembangan usaha dan jaringan pemasaran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. Ini tentunya menjadi peluang bagi seluruh pelaku UMKM untuk dapat memasarkan produknya dengan lebih mudah. Di Kabupaten Gunungkidul sendiri saat ini, terdapat 2.500 UMKM yang berkembang.
Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Gunungkidul, Sih Supriyana mengapresiasi upaya pemerintah pusat untuk menggandeng marketplace terkanal ini. Namun demikian ia mengakui, bahwa pelaku UMKM di Kabupaten Gunungkidul yang melek teknologi masih sangat kecil. Hal ini tentunya akan sangat berpengaruh mengingat pemanfaatan marketplace ini sangat bergantung pada teknologi.
“Masih relatif kecil para pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi jika dibanding dengan yang menggunakan cara penjualan konvensional,” ujar Sih, saat dikonfirmasi pidjar-com-525357.hostingersite.com, Rabu (07/11/2019).
Lebih lanjut ia berharap dengan adanya rencana ini, ke depan masyarakat pelaku UMKM dapat mempelajari penggunaan teknologi termasuk gadget dan yang lainnya. Untuk mempelajari hal semacam ini menurutnya tidaklah sulit selama ada niat. Bahkan dengan belajar otodidak pun, penguasaan teknologi untuk marketing ini bisa dilakukan. Dengan penguasaan teknologi, maka nantinya kerjasama antara Kemenkop UKM bersama market place Bukalapak bisa secara maksimal berdampak bagi pelaku UMKM.
Saat ini pihaknya terus berusaha mengakrabkan pelaku usaha dengan sektor digital marketing. Bahkan selama 2019 ini, pihaknya sudah berkali-kali melaksanakan pelatihan yang dikhususkan bagi pelaku UMKM.
“Semoga pelatihan ini mengena dan memberikan manfaat terkait program pemasaran produk UMKM,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang UKM, Dinas Koperasi dan UKM Gunungkidul, Sutaryono mengatakan, di era industri 4.0 seperti saat ini, pihaknya merekomendasikan jaringan sosial media sebagai alat pemasaran. Faktor media sosial yang mudah, murah dengan jangkauan tak terbatas ini membuat pemasaran bisa semakin mudah.
“Kami sudah berkali-kali mengajak mereka melakukan pelatihan pemanfaatan teknologi untuk pemasaran,” ujar Taryono.
Selain di bidang pemasaran, khususnya pada UMKM bidang olahan makanan, pihaknya juga telah melakukan pendampingan yang berkaitan dengan kelayakan pengolahan maupun penyajian makanan. Misalnya dalam hal packaging.
“Yang kami tekanan untuk UMKM olahan makanan mereka harus mengurus PIRT dulu, dengan izin tersebut kualitas dan kebersihan makanan sudah terjamin baru nanti bagaimana packagingnya menarik biar menambah nilai jual khususnya untuk pembeli luar daerah,” ujarnya.
-
Budaya3 minggu yang lalu
Berikut Hasil Pembukaan Cupu Panjala
-
Politik2 minggu yang lalu
Mantan Pj Sekda Ungkap Bahaya Janji Manis Hibah 100 Juta per Padukuhan
-
Kriminal4 hari yang lalu
Kasatkornas Banser Syafiq Syauqi Temui Pengasuh Pondok dan Perwakilan Pemuda Indonesia Timur
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengintip Perjalanan Panjang Klub Voli Ganeksa Bhumikarta Yang Mulai Bersinar di Level Nasional
-
Budaya3 minggu yang lalu
Pakar Pariwisata : Pengumpulan Data Gastronomi Terkendala Kurangnya Edukasi dan Pewarisan Budaya Kepada Generasi Muda
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Pekerja Proyek JJLS Temukan Goa Saat Proses Penggalian Bukit
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Atlet Cilik Sepatu Roda Segara Inlineskate Raih Juara Umum Kejuaraan Piala Bupati Bantul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Berikut Nama-nama Pimpinan DPRD Gunungkidul Periode 2024-2029
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Untung Subagyo, Atlet Angkat Beban dari Gunungkidul Pecahkan Rekor di Peparnas Solo
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Hujan dan Angin Kencang, Dapur Milik Suparlan Ambruk
-
event4 minggu yang lalu
Penampilan Sheila On 7 Sihir Penonton Jogja