Sosial
Sorotan DLH Selama Pandemi, Dampak Negatif Penggunaan Berlebihan Desinfektan dan Pengelolaan Sampah Medis






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Selama pademi corona covid 19, masyarakat berupaya semaksimal mungkin menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus tersebut. Salah satu upaya yang banyak dilakukan oleh masyarakat yakni dengan penyemprotan desinfektan di lingkungan rumah dan tempat-tempat tertentu.
Namun demikian, ternyata penggunaan desinfektan yang tidak memenuhi syarat dan standar tenyata dapat menimbulkan permasalahan baru. Penggunaan diseinfektan semacam ini dapat membunuh mikroorganisme yang tentunya akan berpengaruh terhadap ekosistem. Dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul berusaha memberikan pemahaman bagi masyarakat dalam penggunaan desinfektan secara bijak dan tepat.
Salah satu kekhawatirannya penggunaan desinfektan yang tidak tepat dan sembarangan yakni membunuh mikroorganisme. Padahal mikroorganisme ini berperan penting dalam kesuburan tanah.
“Perlu diperhatikan betul standarnya, zat kimia yang terkandung. Penggunaan yang tepat tapi kalau tidak sesuai tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri,” ucap Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Aris Suryanto, Senin (06/01/2020).
Aris melanjutkan, perlu sangat diperhatikan memang berkaitan dengan penyemprotan disinfektan sehingga tidak berdampak buruk. Tak hanya itu, zat kimia yang yang terkandung dalam desinfektan jika tidak sesuai maka dapat berdampak pada kesehatan. Misalnya saja jika tidak sengaja terkena mata, dapat menyebabkan infeksi, infeksi kulit, gangguan pernafasan dan lainnya.







Selama pandemi berlangsung, penggunaan desinfektan ini memang mengalami peningkatan yang sangat drastis. Masyarakat terus berupaya melakukan penyemprotan di lingkungan dan titik-titik tertentu untuk membunuh virus atau bakteri yang ada.
Aris juga menyebutkan, selain penggunaan desinfektan. Produksi sampah medis di tingkat rumah tangga dan faskes pun mengalami peningkatan. Di bulan April lalu misalnya, sampah medis mencapai 8000 kilogram lebih. Sedangkan untuk bulan Mei sendiri masih dalam tahap perhitungan.
Ditambahkannya, pihaknya meminta masyarakat agar sadar terhadap pengelolaan limbah medis semacam ini. Seperti misalnya untuk penggunaan masker. Yang perlu diperhatikan masker merupakan salah satu limbah berbahaya yang memerlukan perlakukan khusus. Dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh DLH, limbah bahan berbahaya dan beracun paling lama disimpan dua hari setelah dihasilkan.
Untuk itu, pihaknya menyarankan kepada masyatakat untuk terlebih dahulu merusak masker sebelum dibuang. Dikhawatirkan, masker tersebut disalahgunakan atau bahkan bisa sampai didaur ulang dan diedarkan kepada masyarakat dan menjadi sumber masalah baru.
“Masyarakat perlu tahu, kalau masker itu limbah berbahaya, semoga dikelola dengan baik,” ucap dia.
Pada masa pandemi corona ini, DLH juga harus berhati-hati ketika mengangkut sampah yang dihasilkan rumah tangga. Petugas lapangan diharapakan selalu menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja. Selain itu juga menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Beberapa waktu lalu misalnya, para petugas mendapati alat pelindung diri yang dibuang dan ikut dalam sampah umum. Hal ini menjadi perhatian tersendiri dari petugas sehingga dalam penangannya tidaklah sembarangan.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah