Hukum
Sudah Mulai Dipasarkan, Perumahan Bumi Logandeng Asri Ternyata Belum Pegang Izin






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keberadaan perumahan di Gunungkidul kian merebak. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Gunungkidul mencatat, para pengembang perumahan sendiri sedang gencar mengincar lima kapanewon di Gunungkidul. Di antaranya, Kapanewon Playen, Wonosari, Patuk, Karangmojo dan Semanu.
Namun begitu, gencarnya para pengembang membangun kawasan perumahaan tak dibarengi dengan ketertiban para pengusaha dalam mengurus perizinan sebagai persyaratan legalitas. Misalnya saja, Perumahan Bumi Logandeng Asri yang berada di Padukuhan Glidag, Kalurahan Logandeng Kapanewon Playen.
Kepala Seksi Perumahan Formal Bidang Perumahan, Nurgiyanto menyebut, secara garis besar para pengembang sebelum membangun kawasan perumahaan harus mengajukan siteplan. Siteplan tersebut cukup sentral sebagai dasar pembangunan perumahaan, prasarana sarana dan utilitas umum (PSU).
“Tentu juga sebagai acuan dalam pembangunan untuk pemenuhan hak konsumen,” ungkap Nurgiyanto kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Senin (26/04/2021).
Nurgiyanto mengatakan, sejauh ini belum ada pengajuan siteplan dari kawasan perumahan yang rencananya akan dibangun 49 rumah dengan berbagai macam tipe tersebut. Nurgi menjelaskan, siteplan sendiri juga sebagai acuan dalam penerbitan Izin Mendirikan Bangunan.





“Maka seharusnya sebelum bangunan itu dibangun apalagi sampai dipasarkan harus dilengkapi dulu izinnya,” jelas Nurgi.
Sejauh ini di Gunungkidul, lanjut Nurgi, berdasarkan data arsip yang disimpan oleh DPUPRKP, Perumahan Bumi Logandeng Asri belum mengajukan siteplan. Menurutnya, dari pihak perusahaan sendiri baru sebatas konsultasi terkait persyaratan.
“Untuk siteplan belum kami sahkan,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Pengembang Perumahan Bumi Logandeng Asri, Santoso mengaku proses perizinan sudah berjalan. Naum ia menemui sejumlah kendala dalam proses perizinan. Adapun kendala sendiri ia menyebut untuk mengesahkan siteplan.
“Syarat secara umum sudah kami siapkan, hanya kendalanya untuk pengesahan siteplan semua seksi harus masuk, nah sekarang ini kan di tengah pandemi para pejabat 50% WFH,” papar Santoso.
Ia mengaku saat ini sudah mulai melakukan pemasaran secara terbatas. Adapun konsumen dari rumah kawasan non subsidi yang telah melakukan booking fee ada tiga orang.
“Ada tiga rumah yang sudah berdiri masing-masing tipe 36, 45 dan 60 untuk percontohan saja, kami memang sudah mulai memasarkan secara terbatas, kalau nunggu syarat terpenuhi baru dipasarkan nanti juga kasian tim kami dalam mengenalkan unit yang akan kami jual,” tandas Santoso.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Uncategorized7 hari yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib