Sosial
Tanam Jeruk Sunkis di Lahan Gersang, Petani di Krambilsawit Hasilkan Puluhan Juta







Saptosari,(pidjar.com)–Kabupaten Gunungkidul dikenal sebagai daerah yang tandus, gersang dan sulit untuk mendapatkan air. Sektor pertanian pun hanya dikenal mengandalkan tadah hujan, namun sekarang sektor pertanian sudah mulai berkembang maju bahkan para petani sendiri juga mulai mengembangkan sektor perkebunan dan hortikultura. Beragam jenis buah-buahan mulai dikembangkan oleh para petani, bahkan didaerah yang terkenal sulit mendapatkan air.
Saat ini banyak komoditas perkebunan dan hortikultura yang dikembangkan oleh para petani. Seperti yang dilakukan oleh petani di Padukuhan Karanggunung, Kalurahan Krambilsawit, Kapanewon Saptosari ini. Petani di wilayah ini mengembangkan jeruk sejak beberapa waktu lalu. Ternyata potensinya pun luar biasa, tumbuhan juga cocik di lahan dengan karakteristik seperti di Gunungkidul.
Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Budi Sudartanto mengatakan petani di Kalurahan Krambilsawit ini sejak beberapa waktu lalu mengembangkan jeruk jenis besar biasa dan sunkis. Perkembangannya terus baik, dipasaran sendiri juga sangat menjanjikan.
Untuk harga sangat bervariasi, dari petani ada yang 10 ribu sampai dengan 15 ribu tergantung dengan kualitas buahnya. Jeruk besar sendiri sekarang bisa dikatakan menjadi primadona baru. Untuk tahun ini, petani di Saptosari masil panen jeruk terjual 45 juta.
“Di Saptosari itu ada 1 hektare lahan yang ditanami jeruk jenis sunkis dan biasa. Selain itu juga ada di Ngawen yakni Gambarsari dan Watusigar yang juga mengembangkan jeruk,”kata Budi, Minggu (02/08/2020).
Lebih lanjut, dengan dikembangkannya komoditas jeruk, tentu menambah keanekaragaman buah dari Gunungkidul seperti durian, mangga, kelengkeng, alpukat, pisang, dan jambu kristal. Taraf kesejahteraan dengan bergantung.pada sektor perkebunan dan hortikultura pun semakin meningkat seiring dengan inovasi dan upaya yang dilakukan oleh para petani.
Budi menambahkan untuk kesulitan yang dihadapi oleh para petani jeruk sendiri memang berkaitan dengan pengairan. Dimana lokasi-lokasi ini merupakan wilayah yang dianggap sulit air. Dari pemerintah, mulai melakukan pengusulan sumur bor untuk membantu peningkatan sektor pertanian, perkebunan dan hortikultura.
“Kami sedang usulkan sumur bor. Dari Lurah sendiri juga bersedia swadaya ya mudah-mudahan dapat terealisasi. Dengan begitu kita semakin berkembang,” paparnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, menekankan kepada Kelompok Tani agar semakin semangat dalam membudidayakan tanaman jeruk sehingga dapat mendukung sektor pariwisata pesisir pantai. Selain itu Kelompok Tani diharapkan dapat mulai swadaya menyulam tanaman yang mati karena faktor alam dan cuaca.
Ia juga mengapresiasi kegigihan para petani sayur dan buah di Gunungkidul. Pasalnya di daerah bebatuan seperti di Dusun Karanggunung dapat menghasilkan buah jeruk yang berasa manis dengan kualitas baik pula.
“Jeruk produksi Gunungkidul ini diharapkan menjadi primadona baru disektor buah-buahan. Menjadinpelopor lahirnya penanam aneka tanaman jeruk di kabupaten kita,” pungkas dia.



-
Info Ringan2 jam ago
Lima Manfaat Mengkonsumsi Ikan Patin
-
Info Ringan1 minggu ago
Enam Empon-Empon untuk Penunjang Kesehatan saat Puasa
-
Info Ringan3 hari ago
Tujuh Fakta Menarik Tentang Air Mata
-
Info Ringan4 hari ago
Tujuh Manfaat Mengkonsumsi Anggur Merah bagi Tubuh
-
Info Ringan2 hari ago
Enam Film Dengan Setting Kereta Api
-
Pemerintahan4 hari ago
Banyak Komentar Pedas dari Netizen, Patung TBG Bakal Diperbaiki
-
Info Ringan1 minggu ago
Enam Manfaat Sari Buah Kurma
-
Info Ringan1 minggu ago
Enam Peluang Bisnis Rumahan di Bulan Puasa
-
Info Ringan2 minggu ago
Enam Resep Menghaluskan Telapak Tangan
-
Info Ringan2 minggu ago
Enam Tips Puasa Bagi Penderita Maag
-
Info Ringan2 minggu ago
Tujuh Manfaat Rebusan Daun Binahong
-
Info Ringan3 jam ago
Tujuh Tips Menghilangkan Bau Mulut saat Berpuasa