Sosial
Berkah Selama Pandemi dari Ikan Guppy, Pemuda di Gedangsari Untung Hingga Belasan Juta






Gedangsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Selama masa pandemi masyarakat memang dibatasi dengan berbagai aturan agar penyebaran covid19 segera teratasi. Hal inilah yang membuat kebanyakan orang merasa bosan di rumah. Untuk mengantisipasi kebosanan, banyak yang kemudian melakukan berbagai aktivitas seperti bersepeda, menghias taman, bermain layang-layang atau bahkan merawat ikan hias.
Hal inilah yang membuat Kelompok Budidaya Ikan Hiasa Rezeki Langit yang beralamatkan di Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari ketiban berkah. Bahkan, terhitung sejak pertengahan lalu, kelompok budidaya ikan khususnya ikan guppy ini memiliki omzet yang cukup melejit. Bahkan kenaikannya hingga 300%.
“Tentu ini justru berkah untuk kami, ada sebelas anggota kelompok yang setiap harinya melakukan budidaya dari pembuatan pakan organik, mengurus ikan, pemasaran online dan packing,” ucap koordinator kelompok, Suranto kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Minggu (02/08/2020).
Berawal dari 2014 lalu, ia mengembangkan budidaya ikan guppy. Kendati di wilayahnya merupakan daerah dataran tinggi dan cukup sulit air ia dengan gigih menekuni budidaya ini. Pasarannya pun dalam Indonesia bahkan hingga mancanegara yakni negara-negara di Asia dan Eropa. Lantaran banyaknya pesanan, ia kemudian mendirikan kelompok budidaya ikan. Ia bersama pemuda di Padukuhan Ngipik, Ketelo, Gupit dan Cermo secara telaten mengembangkan budidaya ini.
“Dampak dari pandemi ini, bisa dikatakan permintaan dalam negeri sudah overload,” jelas dia.







Ia bersama rekan kelompoknya dalam satu bulan dapat menghasilan Rp. 15.000.000,- dari hasil budidaya selama pandemi saja. Menurutnya, budidaya ikan guppy cukup sederhana dan bisa diikuti siapa saja.
“Prospeknya juga cukup bagus, banyak orang yang makin gemar koleksi ikan, mereka banyak di rumah untuk aktivitas,” jelas dia.
Dikarakan Suranto, pejantan guppy dan betinanya sangat mudah berkembang biak. Bahkan bisa tiga kali dalam sehari.
“Kalau makanan kami kan membuat jentik-jentik untuk kualitas warnanya, tapi kalau sudah sampai konsumen biasanya hanya menggunakan pelet cukup,” ucap pria yang memiliki dua anak ini.
Selain itu, selain bentuknya yang indah, dikatakan Suranto, ikan guppy juga cenderung bisa hidup bersama-sama dalam aquarium yang tak begitu besar. Bahkan, apabila dikirim ke luar kota ataupun luar negeri, ikan ini bisa bertahan empat hari di dalam plastik tanpa makanan.
“Sederhana dan mudah, yang penting kalau mau budidaya niat dulu,” kata Suranto.
Terpisah, Eko (29) salah satu anggota Kelompok Budidaya Rejeki Langit mengaku bergabung dengan komunitas ini karena memajukan wilayah mereka yang sangat terpencil di mana untuk sampai ke kampung mereka harus menempuh perjalanan 2 jam menggunakan sepeda motor dari Wonosari. Selama ini, mereka lebih dekat ke Kota Klaten ketimbang Wonosari.
“Saya itu lulusan D3 ikatan dinas. Tetapi saya tidak mau jika langsung bekerja, saya sudah manteb untuk berwirausaha dengan bergabung Komunitas Rejeki Langit ini,” tutupnya.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib