Pemerintahan
Temuan Dugaan Anthrax di Ponjong, Dinas Minta Peredaran Ternak Dibatasi
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul telah melakukan koordinasi lintas sektoral dalam menyoroti kembali adanya temuan dugaan kasus anthrak di Gunungkidul. Sebelumnya setelah beberapa bulan lalu di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, temuan ternak mati mendadak juga terjadi wilayah Kecamatan Ponjong. Di Desa Bejiharjo sendiri, sebagian besar ternak yang mati mendadak di Bejiharjo telah positif anthrax, sementara untuk di Desa Gombang, Kecamatan Karangmojo, hingga saat ini hasil tes laboratorium masih belum diketahui. Selain monitoring kasus, Dinkes juga akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi ternak mati.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawati menyatakan, terkait dengan kasus anthraks yang sangat berbahaya ini, memang haruslah mendapatkan perhatian lintas sektoral. Hal ini sangat penting dilakukan agar nantinya, wilayah peredaran penyakit ini tidak menyebar ke wilayah lainnya. Dalam penanganan temuan ternak mati mendadak di Desa Gombang ini, Dinkes Gunungkidul dipaparkan Dewi telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul. DPP diminta untuk memperketat peredaran ternak di Gunungkidul.
“Kasus ini ditekankan kepada pencegahannya harus dari awal dan justru di depan. Kita akan mengirimkan nota dinas ke Sekda agar Sekda yang memberikan surat. Nanti lebih enak kalau beliau,” ujar Dewi, Sabtu (04/01/2020).
Dewi mengatakan, masih adanya budaya mengolah hewan ternak yang sakit atau mati menjadi salah satu PR besar di Gunungkidul. Sebab, mau tidak mau harus diakui, masyarakat masih ada yang enggan mengubur ternak yang mati karena sakit. Ternak ini justru dijual ke jagal dan pada akhirnya disembelih. Daging ternak mati ini sendiri kemudian dijual kepada masyarakat.
“Ini juga harus menjadi perhatian, karena risikonya (mengkonsumsi daging yang tidak sehat) lebih tinggi,” ungkap dia.
Dengan adanya kasus di Ponjong tersebut, pihaknya akan segera menggencarkan sosialisasi. Setiap Puskesmas yang ada di Gunungkidul pun telah diperintahkan untuk segera turun kepada masyarakat.
“Tidak hanya di Ponjong saja, akan tetapi juga seluruh Gunungkidul,” paparnya.
Sementara itu Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Veteriner, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Retno Widyastuti menambahkan, pihaknya telah selesai melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran anthraks di Desa Gombang. Namun begitu, tidak menutup kemungkinan langkah lanjutan akan dilakukan oleh pihaknya.
“Kami sudah selesai lakukan langkah-langkah pencegahan tetapi untuk lebih jelas langsung menghubungi kepala dinas saja,” pungkas dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials