Connect with us

Pemerintahan

Tingkat Kerawanan Bencana Tinggi, Pemerintah Dorong Kalurahan Bentuk Destana

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus mendorong terbentuknya kalurahan tanggap bencana. Hal ini dilakukan untuk dapat mengantisipasi dampak bencana yang luas dan menekan kerugian yang cukup besar. Pasalnya, Gunungkidul sendiri merupakan wilayah dengan kerawanan bencana tinggi.

Berdasarkan data yang ada di Bappeda dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, indeks resiko bencana masih tinggi yaitu mencapai 157,6. Hal itu dipengaruhi berbagai macam faktor.

Kepala Bappeda Gunungkidul, Sri Suhartanta mengungkapkan, ada beberapa hal yang mempengaruhi tingginya resiko bencana di Kabupaten Gunungkidul. Diantaranya karena topografi, kecuraman, kemiringan, dan jenis batuan yanga ada di Gunungkidul.

“Longsor yang tinggi dipicu adanya hujan deras, ya karena kondisi daerah kita seperti ini,” kata Sri Suhartanta, Kamis (18/02/2021).

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengungkapkan berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh petugas ada beragam resiko kebencanaan diantaranya tanah longsor, gempa bumi, banjir, kekeringan, dan angin puting beliung. Pemetaan daerah-daerah rawan tepah dilakukan.

“Salah satunya adalah banjir, dimana pemetaan kawasan rawan banjir ada di wilayah selatan Gunungkidul,” papar Edy Basuki.

Pemerintah kemudian mengambil angkah untuk pembentukan Destana untuk mengantisipasi reskio terbesar dan menekan kerugian saat terjadi bencana. Juga mengedukasi masyarakat untuk tanggap dalam situasi tertentu.

Berita Lainnya  Wacana Pemindahan Ibukota RI ke Kalimantan Belum Berdampak Pada Peningkatan Minat Transmigran Gunungkidul

“Ada 56 kalurahan yang sudah dibentuk Destana. Diprioritaskan adalah yang memiliki kerawanan bencana sangat tinggi,” imbuh dia.

Tahun ini ada 8 kalurahan yang akan dibentuk, diantaranya Kalurahan Pilangrejo, Bunder, Ngoro-oro, Nglanggeran, Kalitekuk, Pundungsari, Sumberwungu, dan Tancep.

“Sudah mulai dibentuk. Peningkatan kapasitas pemerintah kalurahan, jajaran, dan masyarakatnya sehingga mampu mengkaji, menganalisa, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi resiko-resiko bencana yang ada di wilayah mereka,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler