Pemerintahan
Tingkat Losses Saat Panen Masih Tinggi, Petani Diguyur Bantuan Peralatan Modern






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kementrian pertanian berkeinginan untuk menekan tingkat losses atau kehilangan hasil panen yang sering dialami oleh para petani tradisional. Dengan menekan losses tersebut, nantinya hasil panen akan lebih optimal sehingga semakin menguntungkan petani. Salah satu upayanya yakni dengan menyalurkan bantuan alat mesin pertanian pasca panen. Gunungkidul sendiri pada tahun ini mendapat bantuan ratusan unit alat mesin dan telah disalurkan kepada para petani.
Sesuai program Kementan, pada tahun 2020 hingga 2024 ditargetkan adanya pengurangan losses. Pemerintah berharap dengan berbagai upaya yang akan dan sedang dilakukan, angka losses pasca panen bidang pertanian maksimal hanya 5 %. Saat ini losses yang terjadi di lapangan masih berkisar antara 12% sampai dengan 19%. Penyebabnya sendiri bermacam-macam, antara lain salah satunya dari praktik pemanenan yang membuat hasil pertanian rontok di lahan.
“Pada musim berikutnya kebiasaan rontok di lahan menjadi salah satu penyebab tumbuhnya gulma paren pada pertanaman padi,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Bambang Wisnu Broto, Sabtu (01/02/2020) siang.
Bambang menambahkan, pada tahun ini, Gunungkidul sendiri mendapat bantuan 153 unit alat mesin pertanian. Alat ini diantaranya adala power threser multiguna, power threser dan corn sheller. Adapun bantuan alat mesin pertanian tersebut telah dibagikan oleh pihaknya pada Jumat (31/01/2020) kemarin kepada 153 kelompok tani di Gunungkidul.
“Sudah diberikan kemarin. Kita berharap dengan bantuan ini, produksi kita tidak hilang. Selain itu paren (gulma) juga berkurang sehingga semakin mudah penanganannya,” tambahnya.





Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Badingah menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Gunungkidul berdampingan dengan sektor pariwisata. Sehingga ia sangat berharap ke depan, sektor pertanian ini bisa semakin maju dan menyejahterakan masyarakat Gunungkidul
“PDRB Gunungkidul terbesar masih dari sektor pertanian sebesar 26%,” beber Badingah.
Badingah pun menyambut baik modernisasi sektor pertanian yang diinisiasi Kementerian Pertanian RI ini. Dirinya berharap dengan adanya modernisasi pertanian bisa terjadi regenerasi sumber daya manusia pertanian kepada kaum milenial.
“Kaum milenial ini kita harapkan dapat tertarik dan memajukan sektor pertanian yang dikombinasikan dengan kemajuan teknologi,” pungkas dia.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Uncategorized7 hari yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib