fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakatnya, Desa Monggol Gencarkan Program Posyandu

Diterbitkan

pada

BDG

Saptosari,(pidjar.com)–Sesuai dengan progam pemerintah pusat yang mendorong pemerintah desa untuk memunculkan inovasi desa dengan menggali potensi yang dimiliki. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sendiri mulai berbenah dan memberikan arahan pada 144 desa untuk melakukan inovasi yang nantinya dipercaya akan berdampak pada kesejahteran masyarakatnya. Rabu (10/07/2019) kemarin, pemerintah memberikan sertifikat penghargaan kepada pemerintah desa yang telah mulai merintis dan mengembangkan program inovasi desa.

Salah satu desa yang tengah gencar dalam mempersiapkan program inovasi desa adalah Desa Monggol, Kecamatan Saptosari. Berkaca pada kondisi masyarakat dan pentingnya kesehatan serta pengawasan, desa ini memilih inovasi dalam bidang Posyandu Terpadu yang akan diterapkan di tahun 2020 mendatang.

Kepala Desa Monggol melalui Kaur TU dan Umum, Yuniardi mengungkapkan, terdapat banyak pertimbangan yang dipikirkan oleh pemerintah desa hingga akhirnya lebih mengangkat program inovasi Posyandu Terpadu. Dengan kondisi masyarakat yang kesadaran kesehatannya mulai meningkat, maka perlu dilakukan pembinaan dan pemahaman yang lebih lagi. Sehingga kemudian kesehatan masyarakat akan membaik yang berdampak tegak lurus dengan kualitas kehidupan masyarakat Monggol.

Berita Lainnya  Smartphone Jadi Pemicu Perselingkuhan Hingga Tingginya Perceraian

“Kenapa memilih Posyandu Terpadu? Karena kesehatan untuk anak-anak dan lansia itu sangat penting. Di sini kan banyak, jadi kami ingin memberikan pelayanan yang lebih baik dan maksimal kembali” terang Yuniardi, Kamis (11/07/2019) siang.

Menurut dia, program Posyandu Terpadu ini juga berkaitan erat dengan nantinya akan dibangun rumah sakit di kawasan Saptosari. Dengan demikian, ada kesinambungan antara dibangunnya fasilitas tersebut dengan kesadaran dan pola atau perilaku yang diterapkan oleh masyarakat. Pemdes sendiri berkeinginan agar kesehatan masyarakat setempat jauh lebih baik, kemudian juga berdampak pada kualitas masing-masing individu.

Adapun di desa Monggol sendiri terdapat 9 Posyandu yang terus aktif memberikan pelayanan terhadap masyarakat setiap bulannya. Dalam pelaksanaannya, juga memperhatikan pemberian makanan tambahan sesuai dengan instruksi yang ada, agar pemberian gizi dapat terpenuhi.

Berita Lainnya  Operasi Peredaran Barang Ilegal, Petugas Temukan Rokok Tanpa Bea Cukai

“Kegiatan Posyandu di masing-masing padukuhan kami kan sudah aktif sejak dulu kemudian ingin kami optimalkan kembali agar lebih maju. Ini sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat,” ujar dia.

Lebih lanjut, program Inovasi Desa dengan mengangkat Posyandu Terpadu sendiri akan dioptimalkan pada tahun 2020 mendatang menggunakan dana desa sebesar 60 juta. Pasalnya program inovasi sendiri memang ada plot khusus untuk pemanfaatan dana desa sebagaimana yang dicita-citakan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Desa Monggol sendiri dalam pemanfaatan dana desa masih memfokuskan untuk pembangunan baik jalan maupun infrastruktur lainnya. Kemudian diimbangi dengan pemberdayaan pemberdayaan masyarakat salah satunya memperhatikan kaum ibu-ibu dan anak-anak di desa tersebut.

“Untuk infrastruktur sendiri alhamdulillah sudah dibangun jalan usaha tani, talut, gedung pendidikan (PAUD) dan beberapa lainnya. Pemberdayaan sendiri juga tidak kita lupakan, karena agar masyarakat terdorong dan mampu mandiri,” tambahnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Sudjoko mengungkapkan jika beberapa waktu lalu Gunungkidul mendapatkan predikat juara satu atas dasar Inovasi Desa yang terus dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan desa. Pihaknya sendiri terus mendorong desa untuk lebih aktif dan menggali potensi yang dimiliki, dengan demikian diharapkan ada perbaikan kesejahteraan.

Berita Lainnya  Segera Disahkan Gubernur, Upah Minimal Pekerja Tembus Angka Rp 1,57 Juta Per Bulan

Dana desa yang diberikan oleh pemerintah pun juga diharapkan dioptimalkan pemanfaatannya agar dapat berjalan dengan baik. Seiring adanya program dana desa dan beberapa program lain, maka pembangunan disetiap desa yang sudah masuk dalam kategori maju, berkembang atau bahkan tertinggal dapat dilakukan dengan cepat.

“Kami juga cukup mengapresiasi kesadaran dan semangat pemdes dalam memunculkan inovasi desa. Ini terus kami lakukan pembinaan agar lebih optimal kembali,” tutur Sudjoko.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler