fbpx
Connect with us

Sosial

Proses Vaksinasi Hampir Diselesaikan, Hewan Ternak Gunungkidul Dipastikan Aman Dijual Saat Idul Adha

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Para peternak di Gunungkidul bisa menghirup nafas lega. Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul menyatakan proses penyuntikan vaksin terhadap ternak di wilayah endmik anthraks saat ini telah hampir diselesaikan. Setelah itu, nantinya hewan-hewan ternak Gunungkidul dipastikan bisa dijual untuk keperluan kurban pada pertengahan Agustus mendatang. Sebelumnya, DPP sempat melarang hewan ternak di Gunungkidul khususnya yang dari dan ke wilayah Desa Bejiharjo dan sekitarnya untuk aktifitas jual beli.

Kepala DPP Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, saat ini sudah ribuan ekor ternak yang dilakukan vaksinasi. Adapun rinciannya adalah sapi sebanyak 633 ekor dan kambing 1423 ekor. Ternak-ternak tersebut adalah yang berada di zona merah dan kuning.

Berita Lainnya  Atlet Peparnas Papua Dijemput Langsung Bupati dan Ketua DPRD, Pemerintah Siapkan Bonus Khusus

Zona merah sendiri terdiri dari Dusun Grogol I,II,III,IV,V di Desa Bejiharjo, Karangmojo, hingga wilayah Wonosari yang berbatasan Grogol IV, yakni Dusun Tawarsari di Desa Wonosari dan Dusun Kajar III di Desa Karangtengah.

Sementara untuk zona kuning, yakni di Padukuhan Grogol II, Gunungsari, Banyubening I, Banyubening II, Kulwo Desa Bejiharjo. Kedung I, Kedung II, Desa Karang Tengah, Budegan I, Budegan II, Desa Piyamam dan Selang II, Desa Selang.

“Setelah dilakukan vaksinasi ditunggu beberapa hari,” terang Bambang, Kamis (11/07/2019).

Bambang menambahkan, pemberian vaksin ini menimbulkan beberapa resiko diantaranya sampai mengakibatkan kematian pada hewan ternak. Selain vaksinasi, menjelang Idul Adha juga akan dilakukan sosialisasi kepada takmir masjid dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Harapannya setelah dilakukan sosialisasi maka mereka paham tentang penyakit antraks.

Berita Lainnya  Cegah Penyebaran Corona, Pasar-pasar Ramadhan Turut Ditiadakan

“Sosialisasi ini penting untuk mengetahui tentang penyakit antraks. Kurban pada 11 Agustus mendatang kita pastikan semua hewan yang beredar sehat,” kata dia.

Pihaknya sampai sekarang masih melakukan penelusuran asal mula antraks sampai ke Gunungkidul. Diakuinya wilayah lain di sekitar Gunungkidul seperti Wonogiri, Pacitan, hingga Kulon Progo pernah terjadi kasus antraks, sehingga dari prediksi para ahli jauh hari Gunungkidul kemungkinan besar bisa terpapar penyakit berbahaya itu.

“Untuk saat ini penyebarannya masih di sekitar Grogol IV,” ucap dia.

Sementara itu, Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Veteriner, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Retno Widyastuti mengatakan menjelaskan kejadian hewan terjangkit anthraks baru pertama kali terjadi di kabupaten Gunungkidul, dan ada banyak kemungkinan anthrax bisa terbawa masuk ke Gunungkidul.

Berita Lainnya  Pilkada 2020 Mendatang, Anggaran Diperkirakan Capai Puluhan Miliar Rupiah

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler