Connect with us

Peristiwa

Usai Diritual Kejawen, Watu Nganten Akhirnya Berhasil Dipecah

Diterbitkan

pada

BDG

Rongkop,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Ritual kejawen berupa kenduri untuk prosesi pemindahan petilasan watu penganten (batu pengantin) di Padukuhan Semampir, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop telah selesai digelar pada Kamis (11/09/2019) siang. Bersamaan dengan itu pula, dilakukan pemecahan batu secara simbolis. Yang cukup unik, setelah sebelumnya tak ada yang berhasil memecahkan batu tersebut, terjadi hal yang berbeda pasca ritual kejawen dilakukan. Terlihat betapa mudahnya alat berat membelah beberapa sudut batu tanpa mengalami kendala. Sebelumnya, setiap alat berat yang hendak memecah batu tersebut mendadak mogok. Hal ini menyebabkan sejak beberapa waktu terakhir, proses pembangunan JJLS di kawasan tersebut mandheg.

Perwakilan dari Keraton Ngayogyakarta, GRM Raden Mas Hertriasning menjelaskan, Watu Penganten adalah salah satu tetenger (tanda) yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Dalam cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi, mengungkapkan bahwa di bawah batu tersebut ada dua orang calon pengantin yang meninggal dunia akibat tertimpa longsoran batu saat berteduh.

Berita Lainnya  Rekomendasi Pansel Telah Diserahkan, DPRD Desak Bupati Segera Pilih 3 Pejabat Anyar Kepala Dinas

“Cerita yang berkembang seperti itu. Dan di sini dijadikan tetenger (tanda) yang disebut petilasan watu penganten,” kata Hertriasning, Kamis siang.

Dirinya menceritakan, sebenarnya batu tersebut dapat dipindah, namun lantaran hal ini merupakan situs pihaknya berdiskusi dengan sejumlah pihak untuk pemindahan petilasan tersebut. Akhirnya disepakati dilakukan ritual kenduri untuk memulai memindahkan batu tersebut.

“Sebaiknya batu ini tetap ada, karena ini salah satu jejak peradaban dan situs. Lebih baik nanti digeser agar tetap ada tetengernya,” ucap dia.

Sedekah atau kenduri yang dilakukan tidak lain untuk meminta kelancaran kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar dalam pengerjaam JJLS ini tidak mengalami kendala. Sehingga nantinya pasca pembangunan ini dapat berdampak positif bagi warga Rongkop.

Berita Lainnya  Gedung Kuliah UNY di Gunungkidul Akan Habiskan Anggaran 167 Miliar

“Persiapan kenduri ini cukup singkat sekitar 1 minggu saja, kita hanya sesuaikan dengan budaya yang ada disini. Semuanya lancar,” katanya.

Prosesi pelepasan ayam saat ritual kejawen pemindahan Watu Nganten

Hal yang cukup menyita perhatian warga pun nampak ketika prosesi pelepasan sepasang ayam kampung. Dua ekor ayam tersebut nampak kegirangan setelah dikeluarkan dari dalam kiso (anyaman dari daun kepala berbentuk tas). Entah apa yang sebenarnya terjadi, dua ekor ayam itu nampak mesra, ayam jantan nampak menunjukan kejantanannya dengan mengitari sang betina.

Sontak warga yang melihat kejadian itu pun seolah terkejut dan mengaitkannya dengan sepasang pengantin baru yang ada dalam cerita itu. Pun demikian kedua ayam yang nantinya tidak diperbolahkan untuk ditangkap itu langsung menuju cekungan kecil di sekitar batu besar itu. Keduanya nampak menceker tanah mencari makan bersama.

Kepala Desa Semugih, Sugianto mengatakan, proyek pengerjaam JJLS sendiri telah berlangsung selama 1 bulan. Namun sekitar 1 minggu yang lalu hal aneh terjadi saat alat berat hendak menggeser batu tersebut.

Berita Lainnya  Gerebek 2 Pemuda Bandar Koplo, Ratusan Butir Pil dan Uang Jutaan Diamankan Polisi

“Tentu kita bersyukur tadi alat dapat beroperasi normal dapat memecah batu. 1 minggu yang lalu benar-benar mati alatnya ada buktinya juga kalau batu itu tidak mempan,” ucap dia.

Terkait dengan sejarah petilasan, lokasi itu memang telah disakralkan oleh masyarakat setempat. Bahkan adanya dua pohon jati yang tumbuh pun memiliki sifat aneh karena sejak ratusan tahun lalu tidak mengalami penambahan ukuran.

“Dari dulu hanya segitu ukurannya. Kalau masyarakat tidak ada yang berani untuk mengambil daun atau rantingnya. Dibiarkan saja karena mereka sudah paham kalau di situ petilasan,” pungkas Sugianto.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

event3 jam yang lalu

Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4Wonosari,(pidjar.com)- Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul akan menggelar Gunungkidul Geopark Night Specta Vol. 7.0 pada pertengahan Juli 2025 ini. Kepala Dinas...

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

Berita Terpopuler