fbpx
Connect with us

Sosial

Ribuan Hektar Lahan Pertanian Gagal Panen, Stok Pangan di Gunungkidul Tetap Aman

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Kemarau panjang hingga berdampak pada kekeringan telah dirasakan oleh warga Gunungkidul dalam beberapa bulan terakhir. Dampak dari kekeringan ini selain sulitnya pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari juga berdampak pada gagal panen yang dialami oleh para petani. Data yang ada, lahan padi seluas 2.700 hektare gagal panen. Kendati demikian, Bulog Kantor Wilayah DIY memastikan bahwa ketersediaan pangan di Gunungkidul dan DIY masih sangat mencukupi.

Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah DIY, Juaheni mengatakan, kemarau panjang memang menyebabkan sejumlah wilayah di DIY termasuk di Gunungkidul mengalami kekeringan. Namun begitu, ia memastikan bahwa kekeringan yang terjadi ini tidak berdampak pada ketersediaan bahan pangan khususnya beras. Untuk di Gunungkidul sendiri, persediaan beras di Bulog masih tergolong aman.

Berita Lainnya  Tim SAR DIY Buka Rekruitmen Relawan

“Saya rasa tidak begitu berpengaruh. Dari petani saja juga masih ada panenan meski jumlahnya tidak terlalu banyak,” kata Juaheni, Kamis (12/09/2019).

Jika nantinya persediaan menipis bahkan habis, dari kantor Bulog Gunungkidul sendiri dapat mengajukan persediaan bahan pangan ke Kantor Wilayah DIY. Nantinya, stok akan dicukupi menggunakan persediaan beras yang ada di DIY sehingga nantinya jika dalam kondisi tertentu dapat didistribusikan ke daerah.

“Sebenarnya untuk persediaan sendiri masih tergolong aman kok, ndak ada masalah,” tambah dia.

Gudang Bulog di Gunungkidul sendiri memiliki kapasitas atau daya tamping sekitar 3000 ton beras. Kemudian untuk stok pangan di DIY dianggap masih mencukupi lantaran jumlahnya yang masih tergolong banyak dan besar. Selain beras, di Bulog saat ini terdapat persediaan sekitar 400 ton gula, 23.000 liter minyak, 12.000 kg terigu, daging ayam, daging sapi, dan beberapa komoditi lainnya.

Berita Lainnya  Curhat Pengelola Ngopi in The Sky, Butuh Bimbingan, Bukan Penutupan Tanpa Solusi

Pada Kamis (12/09/2019) pagi tadi, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Bulog DIY mulai menyalurkan beras untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi keluarga penerima bantuan. Dari Bulog sendiri mensuplai di beberapa wilayah, salah satunya di Kecamatan Ngawen.

“Kalau dari kami pagi ini mensuplay 3 ton beras yang dikemas sekitar 8 kg. nantinya secara bertahap akan mensuplai di kawasan Semin dan Ponjong. Untuk kualitas beras yang kami berikan terus kami jaga agar ada kepuasan di masyarakat,” terang Juaheni.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Gunungkidul, Siwi Iriyanti menambahkan, di Gunungkidul sendiri terdapat 88.267 penerima program BPNT yang tersebar di seluruh wilayah. Dalam penerimaan bantuan pangan non tunai ini, nantinya masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) diperbolehkan memilih. Misalnya saja ingin membeli beras saja tentu akan dilayani dengan catatan seharga Rp 110.000 atau hanya membeli telur saja dan harganya tetap harus di kisaran tersebut. Untuk normalnya beras dalam kemasan yang diberikan dari bulog yakni sekitar 8 kg.

Berita Lainnya  Kejanggalan Seleksi Perangkat Sidorejo, Nilai Keluar Saat Masih Kerjakan Soal Hingga Rekomendasi Panewu Terbit Saat Pelantikan

“Untuk yang mensuplai kan tidak hanya dari Bulog saja, melainkan dari beberapa suplaier lainnya, dengan demikian kami harapkan agar produk lokal atau UMKM yang ada tetap berjalan dengan baik,” ucap Siwi.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler