fbpx
Connect with us

Sosial

Video Asusila Pelajar SMP Beredar, Kepala Sekolah : Sudah Dipanggil Orang Tuanya

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar.com)–Belasan siswa dan siswi SMP yang kedapatan membuat video asusila di ruang kelas dipastikan merupakan siswa di salah satu SMP Negeri di Kecamatan Playen. Para siswa yang terlibat dalam video tersebut telah mendapatkan pembinaan dari pihak sekolah.

Kepala Sekolah SMP Negeri tempat para pelajar tersebut menuntut ilmu, Mursinah membenarkan perihal adanya video asusila yang dibuat oleh anak didiknya. Ia mengakui telah mendapatkan video tersebut yang memang telah tersebar luas di kalangan masyarakat maupun siswa di lingkungan sekolahnya.

“Iya memang anak didik kami. Mereka saat ini masih duduk di kelas IX,” ucap Mursinah, Senin (19/02/2018) siang tadi.

Kepada para pelaku sendiri menurut Mursinah telah dilakukan pemanggilan sekaligus juga pembinaan. Kepada pihak sekolah, para siswa mengaku membuat video tersebut di ruang kelas saat masa pergantian jam pelajaran. Para siswa sendiri bisa leluasa melakukan tindakan tersebut lantaran saat itu kelas dalam keadaan kosong dan belum ada guru yang masuk ke kelas.

Saat itu, sebenarnya para siswa telah diarahkan ke ruang perpustakaan untuk melanjutkan pelajaran. Namun justru para siswa dan siswi itu tetap berdiam di dalam kelas dan merekam aksi asusila.

Berita Lainnya  Vaksin 70% Ditarget Rampung September, Upaya Buka Pariwisata dan Pendidikan

“Ada sebelas siswa yang terlibat, satu sebagai perekam, satu sebagai obyek, dan satu orang sebagai raja sawernya,” tutur dia.

Pihak sekolah sendiri baru mengetahui perihal video mesum tersebut saat ada salah seorang pelaku yang mengunggah video tersebut di akun story Whatsapp. Kemudian video mulai menyebar ketika diunggah oleh seseoarang ke sebuah akun Facebook. Pada akhirnya, video tersebut pun menyebar dan lantas sampai ke tangan pihak sekolah.

“Saya malah dikabari oleh seorang alumni sekolah yang mendapatkan video tersebut,” ujar Mursinah.

Sekolah sendiri diungkapkan Mursinah telah memanggil orang tua para siswa yang terlibat. Para siswa juga mengaku melakukan tindakan tersebut hanya karena iseng semata.

Selepas kejadian tersebut, para siswa hanya diberikan sanksi administratif saja dan masih diperbolehkan untuk mengikuti pelajaran di sekolah seperti biasa.

Berita Lainnya  THR Untuk Tenaga Kerja di Tengah Pandemi Corona, Bagaimana Kebijakan Pemerintah

“Apalagi para siswa tersebut juga akan menempuh ujian nasional beberapa bulan lagi,” terangnya.

Tersebarnya video asusila ini menurut Mursinah menjadi tamparan keras bagi jajarannya dan akan menjadi bahan evaluasi. Ke depan, pihaknya akan terus meningkatkan razia hp di kalangan siswa. Ia menegaskan sekolah melarang para siswa membawa handphone ke sekolah.

“Bagi yang masih nekat, handphone akan kami sita dan baru dikembalikan saat lulus nanti. Ini menjadi antisipasi agar kejadian serupa tak terulang lagi,” tutupnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga Gunungkidul dihebohkan dengan tersebarnya video asusila yang direkam dan dibuat oleh para pelajar SMP di Kecamatan Playen. Dalam video berdurasi 38 detik tersebut, 9 orang siswa dan dua orang siswi terekam tengah melakukan tindakan tak terpuji dengan menyawer dengan memasukan tangan ke dalam pakaian yang dikenakan salah seorang siswi.

Berita Lainnya  Prihatin Dampak Negatif Gadget, Warga Desa Ngoro-oro Sepakat Matikan Alat Elektronik

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler