fbpx
Connect with us

Sosial

Warga dan Investor Rebutan Bukit, Pantai Watukodok Kembali Memanas

Diterbitkan

pada

BDG

Tanjungsari,(pidjar.com)–Setelah sekian lama adem ayem, Pantai Watu Kodok yang berada di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari kembali menuai polemik. Situasi memanas setelah terjadi perebutan lahan di area bukit pantai antara Pokdarwis setempat dengan pihak ketiga yang diduga kuat ditunggangi oleh investor lama.

Informasi yang berhasil dihimpun, polemik Pantai Watu Kodok kembali terjadi lantaran adanya investor yang menduduki tanah antara Pantai Sepanjang dengan Pantai Watu Kodok. Diduga pihak investor menginginkan untuk menguasai bukit yang masih berada di wilayah Pantai Watu Kodok.

Ketua Paguyuban Kawula Pesisir Mataram (PKPM), Sumarno mengatakan bahwa sudah sejak beberapa waktu terakhir ini lahan tersebut didinginkan oleh pihak ketiga. Namun sampai saat ini warga masyarakat yang mengelola masih berusaha mempertahankan wilayah tersebut.

Berita Lainnya  Covid19 Terus Meledak, Puluhan Santri Ponpes di Playen Terkonfirmasi Positif

"Itu kan kemungkinan ada yang pengen memiliki tanah itu, karena tidak ada batas resmi, maka tanah tersebut diduga ingin dikembangkan oleh investor," kata Sumarno, Minggu (11/03/2018) siang.

Terkait hal tersebut, sebenarnya pihaknya telah beberapa kali melakukan mediasi. Namun hingga kini, masih belum menemukan titik terang. Warga sendiri khawatir, dengan dikuasainya lahan tersebut oleh investor, nantinya akan menutup akses jalan menuju pantai Sanglen dan Watu Kodok.

"Ujung-ujungnya dibangun resort. Nanti akses jalan bisa tertutup," imbuh dia.

Sementara itu, Bagian Humas PKPM, Surahman mengungkapkan, memang sebenarnya tidak ada batas pasti yang tergambar di atas tanah yang saat ini diperebutkan dan merupakan lahan Sultan Ground (SG) itu. Namun demikian, pihaknya tetap berharap, lokasi itu tetap akan dipertahankan untuk wilayah Watu Kodok.

Berita Lainnya  Gula Terus Langka, Dinas Berharap Pasokan Bisa Segera Kembali Normal

"Rencananya bukit itu sudah akan digarap oleh kelompok kami untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," imbuh dia.

Ditambahkan Rahman, pihaknya masih menunggu hasil mediasi yang rencananya akan digelar dalam waktu dekat ini. Pihak kecamatan pun dilibatkan dalam proses tersebut.

"Kita akan dimediasi lagi bersama Pak Camat. Waktunya masih belum jelas," imbuh dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler