Sosial
Transaksi Meningkat 2 Kali Lipat, Pedagang-pedagang Kaya Pilih Titipkan Barang Berharga di Pegadaian




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tak hanya di perbankan maupun kantor pos, aktifitas di kantor Pegadaian juga mengalami lonjakan drastis. Hingga seminggu sebelum hari raya ini, jumlah transaksi semakin menaik. Bahkan saat ini, jumlah transaksi sudah mencapai jumlah 2 kali lipat jika dibandingkan dengan hari biasa.
Uniknya, tak hanya warga yang membutuhkan dana untuk merayakan hari raya yang memanfaatkan layanan Pegadaian, namun juga banyak diantaranya merupakan warga dari kalangan mampu. Para warga kalangan mampu yang sebagian besar merupakan pedagang tersebut memilih menggadaikan barang sebagai sarana penitipan lantaran akan ditinggal mudik ke kampung halaman.
Analis Bidang Mikro Pegadaian Wonosari, Nana Isna mengungkapkan, saat ini, lonjakan kunjungan mencapai 40% hingga 60%. Bahkan sejak beberapa hari terakhir di mana mulai mendekati hari raya, jumlah transaksi mencapai 2 kali lipat dari hari biasa. Jika di hari biasa Pegadaian Wonosari biasa melayani sekitar 60 nasabah, namun dalam beberapa waktu terakhir ini, transaksi bisa mencapai 120.
“Memang lonjakan yang terjadi cukup tinggi,” ucap Nana, Jumat (08/06/2018) kemarin.
Guna mengantisipasi lonjakan tersebut, pihak Pegadaian Wonosari sendiri telah mempersiapkan penambahan dana harian. Jika di hari biasa hanya menyediakan uang tunai sebanyak Rp150.000.000, namun sejak mulai mendekati masa lebaran ini, setiap harinya disediakan dana sekitar Rp300.000.000.




“Sebagai antisipasi melonjaknya transaksi,” lanjut dia.
Para pengguna jasa Pegadaian Wonosari sendiri pada masa jelang lebaran ini tak hanya terbatas pada warga Gunungkidul saja, melainkan juga mulai banyak pemudik yang bertransaksi. Rata-rata, para pemudik tersebut melakukan penebusan atas barang yang digadaikan sebelumnya oleh keluarganya.
Ia sendiri mengakui bahwa pada masa ini, jumlah transaksi sebagian besar adalah pengambilan barang. Namun demikian, cukup banyak pula barang berharga yang digadaikan pada masa ini sehingga cukup menyedot dana.
Menurut Nana, pihaknya melihat bahwa ada sebagian saudagar di Gunungkidul, khususnya para pedagang toko emas yang mulai menggadaikan barang. Bukan lantaran bangkrut, akan tetapi para pedagang itu hendak mudik dan memutuskan untuk sekalian menitipkan barang berharga seperti emas dan barang lainnya. Langkah ini memang jauh lebih aman jika dibandingkan dengan menyimpan barang-barang tersebut di dalam rumah yang kosong karena ditinggal mudik.
“Mungkin mereka merasa jauh lebih aman menggadaikan sekaligus menyimpan barang di tempat kami,” tutupnya.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
BKPPD Gunungkidul Kembali Dalami Dugaan Perselingkuhan ASN
-
Sosial1 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial1 minggu yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Terkendala Aturan, Proses PAW 3 Lurah di Gunungkidul Belum Bisa Dilakukan
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi