Sosial
Siap Hibahkan 500 Juta, Mas Ipung: Silahkan Untuk Membangun Ikon Lain di Bundaran Siyono, Asal Bukan Tugu Tobong





Playen,(pidjar.com)–Rencana pembangunan Tugu Tobong Gamping di Bundaran Siyono, Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen terus menuai kontroversi. Sejumlah elemen masyarakat, kalangan netizen, hingga DPRD Gunungkidul telah secara resmi menolak rencana tersebut. Pembongkaran Patung Kendang yang disusul dengan pembangunan Tugu Tobong Gamping sendiri merupakan bagian dari proyek penataan tata Kota Wonosari.
Dikabarkan, meski di tengah derasnya penolakan yang ada, Pemkab Gunungkidul sendiri akan meneruskan proyek tersebut. Sebelumnya, Kepala DPUPRKP Gunungkidul, Irawan Jatmiko menyebut bahwa proses pembangunan sendiri akan dimulai pada Mei 2022 ini.
Menanggapi kengototan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ini, Direktur PT Winaka, Mas Ipung menyatakan siap memberikan dana hibah kepada Pemkab Gunungkidul. Dana tersebut khususnya bisa digunakan untuk pembangunan ikon Gunungkidul di Bundaran Siyono.
“Saya siap memberikan dana sebesar 500 juta rupiah kepada Pemkab Gunungkidul, silahkan digunakan untuk membangun ikon apapun di Bundaran Siyono, asal bukan Tugu Tobong Gamping,” papar Mas Ipung, Senin (02/04/2022) siang.
Dia menyebut bahwa ia mendukung penuh rencana Pemkab Gunungkidul untuk menata Kota Wonosari. Sebagai kawasan yang berkembang dan dikunjungi hingga jutaan orang wisatawan per tahunnya, hal semacam ini memang sangat dibutuhkan untuk menambah prestise Kabupaten Gunungkidul.





Walau begitu, Mas Ipung tak setuju apabila kemudian di tengah rencana penataan yang konon akan menghabiskan anggaran hingga puluhan miliar ini, pemerintah membangun Tugu Tobong Gamping. Ikon semacam ini menurutnya justru akan kontraproduktif dengan wacana penataan wajah Kota Wonosari. Tak bisa dipungkiri, ikon di tengah Bundaran Siyono ini nantinya pasti akan menjadi pusat perhatian pertama para pengguna jalan maupun wisatawan.
“Ya kalau saya menilai dari draft desain yang sudah beredar, itu akan jelek. Sayang anggaran penataan kota yang besar ini kalau kemudian ada Tugu Tobong di tengahnya,” lanjutnya.
Untuk itulah ia kemudian berinisiatif dan berencana memberikan dana hingga 500 juta ini kepada pemerintah. Dana tersebut bisa digunakan pemerintah untuk membuat ikon yang istimewa di Bundaran Siyono. Bahkan, jika diminta, Mas Ipung juga siap mengerahkan arsitek-arsitek handal dari perusahaannya untuk ikut mendesain ikon Gunungkidul ini.
“Saya kan tinggal di Siyono, jadi saya merasa ikut bertanggung jawab terhadap keindahan kawasan. Mari kita buat ikon yang jauh lebih bagus dan juga tidak menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat. Tentunya jika pemerintah berkenan,” papar dia.
Ditambahkannya, selain desain yang dianggap kurang profesional dan jelek, Ipung juga menyatakan keheranannya terkait pemilihan tugu tobong sebagai ikon Bundaran Siyono. Tugu Tobong Gamping sendiri erat kaitannya dengan perusakan alam maupun landscape Gunungkidul.
Gunungkidul disebut Ipung memiliki modal besar di sektor pariwisata. Kehadiran simbol tobong justru tak sesuai lantaran dalam prakteknya justru sangat bertentangan dengan keindahan wisata alam Gunungkidul. Apalagi saat ini, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi sedang giat-giatnya membangun infrastruktur penunjang pariwisata. Jangan sampai justru Pemkab Gunungkidul membuat terobosan yang salah dan menjadi blunder di kemudian hari.
“Semangat pembangunannya harus sama dong,” tandas dia.
Pemilihan ikon sendiri diharapkan bisa melibatkan seluruh stakeholder, termasuk diantaranya adalah budayawan hingga seniman asli Gunungkidul. Dia percaya bahwa para seniman sendiri jika diajak urun rembug, akan bisa memberikan sumbangsih yang sangat berarti.
Jika diperlukan dan nantinya permohonannya untuk mengucurkan dana pribadi dalam membangun ikon di Bundaran Siyono, Ipung bahkan akan mengkonsep sayembara. Nantinya, seluruh masyarakat bisa berpartisipasi dalam mendesain ikon. Dan yang terbaiklah nantinya yang akan dibangun.
“Jika ikon Gunungkidul di Bundaran Siyono ini dibangun untuk harga diri Gunungkidul, maka mari kita buat yang istimewa sekalian dong. Dana dari saya ini terserah nanti teknisnya bagaimana. Asal yang jelas bukan Tugu Tobong,” tutupnya.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial4 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak
-
Sosial2 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Peristiwa2 hari yang lalu
Honda Jazz Terbakar di Jalan Sumarwi, Pemilik Merugi 100 Juta
-
Hukum6 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK