Pemerintahan
Was-was Kasus Anthraks Berdampak Pada Pedagang dan Peternak, Dinas Lakukan Penyemprotan Formalin Ulang






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Gunungkidul merupakan salah satu gudang ternak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan adanya isu serangan anthraks ini dikhawatirkan akan berdampak kepada kesejahteraan para petani dan peternak sapi. Untuk itu, pemerintah melakukan upaya pencegahan persebaran anthraks dengan melakukan penyemprotan formalin ulang.
Bupati Gunungkidul, Badingah secara tidak langsung mengungkapkan kekhawatirannya dengan adanya kasus antraks ini dapat membuat pelaku usaha jual beli ternak mengalami kerugian. Pasalnya, selama ini hewan ternak yang berasal dari Gunungkidul terutama sapi menjadi favorit pembeli dari luar daerah karena kwalitas dagingnya yang baik.
“Jangan sampai peternak kita mengalami keterpurukan. Apalagi ini mendekati Idul Adha,” kata Badingah, Rabu (29/05/2019).
Ia menyampaikan, saat ini Pemkab Gunungkidul terus melakukan upaya-upaya pencegahan agar spora antraks tidak meluas ke wilayah lain. Sehingga nantinya, sapi-sapi dari para petani di Gunungkidul tetap laku tinggi di pasaran dan tidak menimbulkan kegelisahan kepada calon pembeli.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Bambang Wisnu Broto menyampaikan, penyebaran antraks saat ini masih dalam tahap lokal di Grogol IV, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Hal itu dibuktikan dari sampel beberapa titik seperti Nglipar dan Semanu yang terbukti negatif.







“Kami juga sekaligus klarifikasi, ternak sapi yang positif antraks cuman 1 ya. Empat ekor sapi dan dua ekor kambing belum diketahui masih menunggu hasil laboratorium,” terang Bambang.
Pihaknya juga mengambil sampel tanah di Pasar Karangmojo, Ponjong dan Wonosari. Sampel tersebut kemudian dikirimkan ke Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates. Namun hasilnya baru bisa diketahui pada Jumat (31/05/2019) mendatang.
Bambang menjelaskan, saat ini pihaknya juga memberikan disinfektan ulang dengan cairan formalin 10 persen di lokasi terpapar di Dusun Grogol IV. Pemerintah juga melakukan penyuntikan antibiotik.
“Perlu saya sampaikan hingga saat ini sudah ada 285 ekor sapi sudah kami suntik, 699 ekor kambing, dan domba 9 ekor. Penyuntikan antibiotik sudah kita lakukan seminggu. Setelah dua minggu akan kita suntikkan vaksin,” terang dia.
Bambang menjelaskan, pihaknya bersama instansi lain juga akan melakukan pemantauan daging di pasar seperti di Kecamatan Semin, Karangmojo, Ponjong, Semanu dan Wonosari. Pengawasan untuk jagal sapi dilakukan juga oleh tim pengawas.
“Kita juga kirim 40 sampai 50 petugas ke BBVET Wates untuk mendapatkan pembekalan pemberian vaksin. Termasuk mengurangi efek samping vaksin,” bebernya.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib