fbpx
Connect with us

Pemerintahan

12 Kalurahan di Gunungkidul Masih Susah Sinyal

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)– Kondisi geografis Kabupaten Gunungkidul yang banyak perbukitan menjadikan beberapa kawasan sangat sulit sinyal internet atau blank spot. Saat ini dari 144 kalurahan masih ada beberapa lokasi yang masuk dalam kategori susah sinyal, maka dari itu pemerintah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika berupaya terus agar seluruh daerah bisa terlayanani internet dengan baik.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul, Wahyu Nugroho mengatakan dirinya tidak memungkiri masih ada beberapa kalurahan di Kabupaten Gunungkidul yang blank spot. Beberapa diantaranya di wilayah Gedangsari, adapun untuk menyediakan jaringan internet masih diupayakan namun memang membutuhkan anggaran yang lumayan besar.

“Anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit untuk bisa menyediakan sinyal internet di wilayah-wilayah blank spot. Kami akan mencari solusi atas persoalan ini,” katanya Wahyu Nugroho.

Berita Lainnya  Dinas Kesehatan Gunungkidul Mulai Data Lansia Calon Penerima Vaksin Sinovac

Plt Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul, Asar Janjang Riyanti mengatakan saat ini dari 144 kalurahan masih ada sekitar 12 kalurahan yang susah sinyal operator. Diantaranya adalah Kalurahan Giripanggung, Tepus, Purwodadi, Serut, Sampang, Hargomulyo, Mertelu, Tegalrejo, Watugajah, Bedoyo, Kenteng, dan Karangasem.

Diskominfo Gunungkidul sendiri masih terus berupaya agar bisa menambah titik-titik wifi yang dipasang oleh pemerintah dengan memanfaatkan anggaran yang ada. Sebagai contohnya untuk internet padukuhan yang ada di Kalurahan Balong, Jepitu, dan Purwodadi memanfaatkan Dana Keistimewaan yang ada. Kemudian untuk APBD menyasar Kalurahan Bohol dan Pucung.

“Sebenarnya kewenangan kabupaten terbatas tapi sebisa mungkin menambah titik-titik wifi,” ucap Asar Janjang Riyanti.

Berita Lainnya  Gaji Tinggi, Ratusan Warga Gunungkidul Merantau ke Luar Negeri

Masih sulitnya jaringan internet di beberapa daerah banyak dikeluhkan masyarakat umum dan petani. Misalnya di Kapanewon Gedangsari, internet yang sulit memperlambat penarikan pupuk melalui alat pembayaran EDC karena sistem kadang eror. Sehingga hal tersebut mempengaruhi penebusan pupuk oleh petani.

“Ada keluhan dari kios terkait dengan penebusan pupuk yang terkendala sinyal internet,” ujar Raharjo Yuwono, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler