Connect with us

Pemerintahan

Jelang Idul Adha, Dinas Pertanian dan Pangan Perketat Pengawasan Hewan Untuk Kurban

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Mendekati hari Idul Raya Idul Adha, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul memperketat pengawasan dan pengecekkan terhadap hewan ternak. Terlebih hewan ternak di kawasan endemik penyakit anthrax. Beberapa waktu lalu tim telah diterjunkan untuk melakukan pengecekan kondisi hewan yang akan dijual atau digunakan untuk kurban.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Bambang Wisnu Broto mengungkapkan tanggal 6 Agustus lalu, pihaknya menerjunkan tim untuk mengambil 10 sampel tanah, 10 sampel darah kambing, 10 sampel darah sapi di Padukuhan Grogol 4 yang terpapar anthrax. Selanjutnya sampel ini dilakukan pengecekan laboratorium oleh petugas, guna mengetahui kondisi tubuh hewan yang dimaksud.

“Ada pengecekan di kawasan endemik anthrax kemarin. Untuk pantauan sementara terus kami lakukan,” terang Bambang Wisnu Broto, Kamis (08/08/2019).

Lebih lanjut tanggal 7 hingga 9 Agustus ini akan menyelesaikan survey di penampungan hewan di Kabupaten Gunungkidul. Meski dinyatakan sebagai zona merah rawan paparan anthrax, terdapat beberapa hewan dari padukuhan Banyubening, Bejiharjo yang telah dikirim ke DIY untuk pemenuhan kebutuhan. Tak perlu khawatir, pasalnya hewan tersebut telah dilakukan cek kesehatan dan dinyatakan kondisinya sehat.

Berita Lainnya  Lahan Sultan Ground Depan Balai Desa Bandung Jadi Rebutan Warga Dengan Dinas

“Sudah selesai pemberian vaksin dan rentan waktunya agak lama. Laporan yang kami terima memang ada sedikitnya 60 ternak terjual dari Desa Bejiharjo dikirim ke DIY,” tambah dia.

Penjualan hewan pun juga terus dipantau oleh pihak dinas yakni diantaranya dari Lemahbang, Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan 160-200 ekor hewan di kirim ke Bandung. Kemudian 14 ekor sapi di Gobeh, Bendung, Semin dikirim ke DIY. Dari Kalitekuk sebanyak 64 ekor sapi dikirim ke Solo, dan ratusan ekor ternak sapi maupun kambing di kirim ke luar daerah lainnya.

“Pengecekan sebenarnya tidak hanya dilakukan di pasar atau penampungan. Melainkan dari petugas juga akan menyasar ke lokasi penyembelihan hewan” ujar dia.

Terpisah, salah satu peternak sapi di Padukuhan Lemahbang, Desa Mulusan, Paliyan, Hasim Asnawi mengatakan, saat ini pihaknya sudah menjual 200 ekor sapi untuk kurban. Pada tahun ini, sohibul qurban menurutnya sangat bervariasi dalam membeli sapi.

Berita Lainnya  Gunungkidul Targetkan 1.200 Jaga Warga Terbentuk Tahun Ini

“Mereka membeli sapi Jawa sama limosin dengan berat 3 sampai 5 kwintal dengan kisaran harga Rp. 20 hingga 25juta,” tandasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler