fbpx
Connect with us

Sosial

Pemerintah Apresiasi Kegigihan Warga yang Rela Jual Ternak Demi Atasi Masalah Sosial di Musim Kemarau

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengapresiasi warga yang rela menjual ternak untuk kebutuhan pemenuhan air dan pakan ternak. Hal tersebut dianggap sebagai salah satu semangat warga dalam mengatasi permasalahan saat musim kemarau tiba.

“Ternak kan tabungan untuk warga. Ternak untuk biaya anak sekolah. Termasuk untuk membeli air bersih,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, Selasa (13/08/2019).

Selain membeli air bersih, menurut dia, masyarakat juga terbiasa menjual salah satu ternaknya untuk membeli pakan ternak yang lain saat musim kemarau. Setelah dijual, biasanya saat musim penghujan kembali membeli hewan yang berukuran kecil.

“Biasanya nanti mereka membeli ternak dengan ukuran kecil dan mereka membesarkannya lagi. hal seperti ini biasa terjadi. ini cukup luar biasa,” ujar dia

Salah seorang warga Padukuhan Pudak, Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Ngatinem (67) mengatakan, sudah membeli air bersih sebanyak 5 tangki selama musim kemarau ini. Satu tangkinya Rp 120.000 yang bisa digunakan untuk sekitar 2 minggu saja. Sebagai petani dirinya sudah menjual hewan ternaknya untuk membeli air bersih.

Berita Lainnya  Hasil Panen Petani Surplus, Stok Pangan Gunungkidul Diklaim Aman Hingga Satu Tahun ke Depan

“Di sini tidak ada sumber air bersih, ada pipa PDAM tetapi dibawah,” ucapnya akhir pekan lalu.

Ia dan warga lainnya masih bisa mengurangi pembelian air bersih karena adanya bantuan dari Pemerintah Kabupaten, swasta, maupun Pemerintah Kecamatan. Menurutnya bantuan tersebut sangat membantu meski jumlahnya tidak seberapa.

Warga lainnya Rukino mengatakan, dirinya menjual sebagian besar hasil penennya berupa ketela demi mendapatkan air bersih. Hal itu dilakukan lantaran saat musim kemarau bertepatan dengan panen ketela. Sehingga hal itu menjadi salah satu solusi alternatif bagi dirinya untuk terus menyambung ketersediaan air.

“Jalan satu-satunya kami menjual ketela, kebetulan sekarang pas panen. Sampai saat ini saya beli sudah empat tengki,” ujarnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler