Sosial
Kecamatan Ponjong Menjadi Kawasan Percobaan Dem Budidaya Tanaman Sehat






Ponjong,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Lahan pertanian di Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong menjadi kawasan percobaan dem budidaya tanaman sehat. Meski baru pertama di budidayakan ternyata hasilnya pun sudah lumayan bagus, diharapkan beberapa wilayah lain juga dapat membudidayakan cara bercocok tanam seperti ini, sehingga mampu meningkatkan hasil pertanian masyarakat dan tanpa adanya kontaminasi dari zat kimia.
Ketua Kelompok Tani Desa Ponjong, Sugiyono mengungkapkan sebagai uji coba dem budidaya tanaman sehat, lahan seluas 50 hektare milik warga semakin terlihat sehat dan mampu menghasilkan padi yang lebih. Jika musim tanam sebelumnya, masyarakat terkendala PH tanah yang rendah dan dianggap hasil pertanian masih kurang maksinal.
Setelah adanya pendampingan untuk mengembangkan dem budidaya tanaman sehat nyatanya semua berubah hasil semakin meningkat dan masyarakat lebih mudah bercocok tanam. Adapun untuk meningkatkan PH tanah kemudian lahan dicampur dengan dolomit dan bahan organik lainnya.
“Dolomit dan bahan organik untuk menjaga kualitas tanah. Sebagai langkah meninggalkan penggunaan bahan kimia seperti pestisida atau kimia lain sebagai pupuk dan pengusir hama,” ucap Sugiyono.
Dari lahan 50 hektare di kawasan Desa Ponjong, musim tanam ke tiga ini mampu menghasilkan puluhan ton padi. Biaya perawatan lebih murah, namun hasilnya juga lebih banyak dan dapat meningkatkan pendapatan para petani.







Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan dem budidaya tanaman sehat sendiri baru diterapkan di wilayah Ponjong. Dari hasil evaluasi, nantinya jika hasil jauh lebih baik tidak menutup kemungkinan akan dibudidayakan di kecamatan-kecamatan lainnya.
“Baru di Desa Ponjong. Mudah-mudahan bisa diterapkan di daerah lain untuk meningkatkan produktivitas petani,” ucap Bambang.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengpresiasi petani Ponjong dalam bertani. Pasalnya sejak dahulu kecamatan ini penyumbang padi yang cukup besar. Terlebih saat ini di musim tanam ke tiga dengan kondisi kekeringan yang luar biasa petani mampu memanen padi dengan kondisi baik dan inovasi terbaru.
Menurutnya jika panen bagus seperti kali ini dapat dipertahankan oleh petani kedepan petani dapat lebih sejahtera. Disamping itu masyarakat juga harus bisa berinvoasi dan belajar bercocok tanam yang modern.
“Kalau bagus kenapa tidak dipertahankan dan diinformasikan ke petani-petani lain. Ini inovasi yang luar biasa,” ucap Ngarso Dalem.
Ia mencontohkan jija satu hektar lahan mampu mengasilkan 8,1 ton padi tentu berdampak luar biasa bagi perekonomian masyarakat. Ibarat dari petani perkilonya seharga Rp.5.200,- maka hasilnya bisa mencapai 41 rupiah juta kemudian biaya produksi sekitar 15 juta rupiah. Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk oeningkatak kesejahteraan.
“Area pertanian kita luas, tinggal bagaimana memanfaatkan agar dapat menghasilkan. Sekiranya untuk kebutuhan sendiri dan sisanya untuk di perjual belikan,” pungkasnya. (arista)
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh