Pariwisata
Tawarkan Panorama Alam yang Mempesona, Obyek Wisata Watu Payung Sabet Penghargaan Wana Lestari Tingkat Nasional






Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pariwisata di Gunungkidul saat ini semakin berkembang. Terlepas dari wisata pantai, saat ini banyak bermunculan obyek wisata alam yang beda dan memberikan suasana baru di Gunungkidul. Seperti obyek wisata Watu Payung di Padukuhan Turunan, Desa Girisuko, Kecataman Panggang yang sejak beberapa waktu lalu cukup diminati oleh wiastawan. Beberapa hari lalu, Wisata Watu Payung mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penghargaan ini merupakan sebuah pengakuan dari pemerintah pusat atas keberadaan obyek wisata yang memiliki konsep pengembangan yang berbeda dibandingkan dengan konsep pengembangan di obyek wisata lainnya. Tahun 2019 ini, penghargaan yang didapat oleh Wisata Watu Payung yakni Wana Lestari. Dari sejumlah kompetitor lainnya, Watu Payunglah yang keluar sebagai juara 2 Nasional. Tentunya hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi tim pengelola dari segala unsur.
Terdapat 3 aspek yang telah terpenuhi oleh obyek wisata ini sehingga mendapatkan penghargaan ini diantaranya yakni, pengelolaan Hutan Negara mencakup Pengelollan Kawasan Hutam, Kelembagaan dan Usaha yang dilakukan oleh kelompok maupun komunitas.
“Alhamdulillah upaya untuk mengembangkan wisata alam Geoforest Watu paying mendapat apresiasi yang luar biasa,” terang Iwan Saputra, salah satu fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat.
Sementara itu, Kepala Seksi Promosi dan Daya Tarik, Dinas pariwisata Purnomo Sumardamto mengatakanpemkab Gunungkidul ukup mengapresiasi jerih payah semua kalangan dalam mengembangkan obyek wisata ini. Dengan diraihnya penghargaan Wana Lestari menunjukkan pengelolaan sumber daya kehutabnan yang ada di kawasan tersebut sebagai ekowissata berjalan dengan baik. Kesejahteraan masyarakat pun perlahan mulai meningkat ke arah yang lebih baik.







“Penghargaan ini sebagai pengakuan atas prestasi yang telah dicapai oleh pengelola dan masyarakat sekitar,” ucap Sumardamto, Minggu (01/09/2019).
“Dengan penghargaan yang diberikan diharapkan dapat memotivasi dan menambah semangat dalam membangun suatu obyek wisata, mengasah kreatifitas inovasi untuk pengembangan selanjutnya,” kata dia.
Sebagaimana diketahui, obyek wisata ini menawarkan suasana alam perdesaan berlatarkan sungai Oya mengalir di bawahnya. Pemandangan alam khas perbukitan barat Gunungkidul dengan segala perniknya menjadi suguhan wisatawan yang mencari sensasi alam luar biasa. Watu Payung sendiri diambil dari ikon obyek wisata ini, yakni berupa batu dengan bentuk melebar seperti payung.
Keunikan di tempat ini juga dapat dilihat dari banyaknya ornamen anyaman ranting pohon yang dibentuk sedemikian rupa menjadi beberapa bentuk seperti menara dan kapal. Untuk anyaman berbentuk kapal sendiri berada dibibir tebing yang cocok sebagai spot selfie.
Destinasi ini merupakan salah satu geosite pada Gunung sewu UNESCO Global Geopark yang dikelola oleh kelompok tertentu. Selain itu, dalam pengembangannya juga mendapatkan pendampingan dari berbagai sumber mulai dari KPH Yogyakarta, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Yogyakarta, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Yayasan JAVLEC, Fakultas Kehutanan UGM, dan Rumah Zakat Indonesia.