Connect with us

Olahraga

Kantongi 10 Medali Emas, Kontingen Gunungkidul Masih Berada di Posisi Terakhir Porda DIY

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)—Atlet-atlet dari Gunungkidul yang mengikuti ajang Pekan olahraga Daerah (porda) DIY ke XV berusaha mengejar ketertinggalan perolehan medali. Sejumlah strategi terus dilakukan oleh para atlet untuk mampu menggenjot perolehjan medali emas dalam kometisi tersebut. Saat ini9, bedasarkan perolejhan medali emas, perak dan perunggu, kabupaten Gunungkidul berada di posisi paling ujung dengan mengantongi 31 medali.

Sejumlah cabang olahraga masih terus mengikuti kompetisi, para atlet pun terus dibekali dengan teknik-teknik tertentu agar apat mengejar ketertinggalan. Adapun hingga Kamis (10/10/2020) pagi tadi, kontingen Gunungkidul berhasil meraih medali emas 10, perak 19, dan perunggu 33. Gunungkidul masih kalah dengan Kabupaten Bantul yang berhasil mengantongi 73 medali emas, Perak 75, dan perunggu 87 medali. Kemudian untuk Kota Yogyakarta 68 medali emas, 64 perak, dan 77 perunggu.

Berita Lainnya  Mengintip Perjalanan Panjang Klub Voli Ganeksa Bhumikarta Yang Mulai Bersinar di Level Nasional

Sementara untuk kabupaten Sleman memperoleh 58 medali emas, 62 pperak, 85 perunggu. Kabupaten Kulonprogo, 32 medali emas, 19 medali perak, dan 42 medali perunggu. Jumlah ini masih akan terus berubah, mengingat ajang bergengsi ini masih terus berlangsung.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Gunungkidul, Jarot Budi Santoso mengungkapkan perolehan 10 medali emas tersebut dari cabang olahraga dayung, aeromodeling, panahan, atletik dan taekwondo. Sejumlah cabang olahraga ini memang dianggap menjadi unggulan kabupaten GUnungkidul. Terbukti, hampir setiap adanya kompetisi dengan berbagai kategori cabang olahraga ini selalu menyabet juara.

“Dari jumlah tersebut ada sekitar 20 cabang olahraga yang belum main,” kata Ketua KONI Kabupaten Gunungkidul, Jarot Budi Santosa kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Kamis (10/10/2019).

Bedasarkan kacamata dari KONI, keterpurukan kontingan Gunungkidul selalu mejadi nomor paling buncit lantaran minimnya fasilitas yang diberikan baik dari pemerintah ataupun lainnya. Sehingga para atlet tidak dapat melakukan banyak kegiatan. Misalnya saja untuk berlatih, harus dilakukan secara mandiri, atau bahkan bergabung dengan daerah lainnya.

Berita Lainnya  Sama-sama Puncaki Klasemen, Persig U17 dan U15 Kejar Tiket Semifinal Piala Soeratin

“Misalnya untuk renang, disini belum ada kolam renang yang sesuai, para atlet harus ke Jogja untuk berlatih di kolam renang yang sesua. Karena minimnya fasilitas yang ada, kami tidak bisa berbuat banyak,” imbuh dia.

Di samping itu, olahraga dayung pun demikian. Kontingen dari Kabupaten Gunungkidul harus ke Bantul untuk berlatih. Di sisi lain, ia juga mengakui kemampuan atlet yang ada di Kabupaten Gunungkidul masih di bawah atlet jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di DIY.

“Tapi Alhamdulillah mereka sudah bisa meraih 10 medali emas, tentu saja target masih bisa tercapai,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris KONI, Heri Santosa mengatakan, masih banyak yang perlu dilakukan evaluasi baik dari segi fasilitas hingga beberapa hal yang menunjang lainnya.menurutnya, hampir setiap tahun dilakukan evaluasi secara rill, namun memang belum maksimal. Kiendati demikian, untuk saat ini pihaknya masih fokus dalam pertandingan, untuk hasil dan langkah lanjutan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing akan dibahas tidak bersamaan dengan kompetisi.

Berita Lainnya  Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra

“Fokus dipertandingan dulu,” ucap dia.

Para atlet peraih medali emas akan diberikan reward masing-masing sebesar Rp. 10.000.000. Kemudian untuk atlet peraih medali perak dan perunggu jumlahnya akan disesuaikan dengan anggaran yang ada.

“Anggaran melalui APBDP, nanti untuk yang peraih medali perak dan perunggu akan disesuaikan dengan sisa dari hadiah untuk medali emas, dibagi banyaknya atlet,” tandas Heri

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler