Pemerintahan
Puluhan Kasus TBC Terus Ditemukan, Dinas Minta Penderita Tak Sepelekan Pengobatan


Wonosari,(pidjar.com)—Penyakit Tuberculosis (TBC) menjadi salah satu penyakit yang menjadi perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul. Pasalnya hingga saat ini warga masih menyepelekan deteksi dini maupun pengobatan penyakit itu secara tuntas. Pasalnya kasus ini terus ditemukan setiap tahunnya dan untuk jumlahnya sendiri terus ada peningkatan baik secara nasional maupun khusus di lingkup Gunungkidl.
Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka mengatakan, jika penyakit ibni terus ditemukan di Gunungkidul. Pada tri smester ketiga dari 1153 warga yang diindikasi mederita TBC ditemukan 86 orang yang positif menderita penyakit ini. Sebenarnya target nasional sendiri, untuk indikasi dan pemeriksaan Gunungkidul diharapkan mencapai 3810. Namun memang mendekati akhir tahun baru sekitar seribuan orang yang mampu dindikasi.
“Penyakit ini menjadi perhatian kita bersama. Untuk 3 bulan terakhir terus kami upayakan pemeriksaan dini,” terang Priyanta, Rabu (13/11/2019).
TBC disebabkan lingkungan yang tidak bersih atau kumuh. Guna mencegahnya, perlu dilakukan perbaikan lingkungan dan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing. Dari dinas kesehatan dan pihak puskesmas pun menggandeng sejumlah tokoh masyarakat agar mengkampanyekan hidup sehat yang dilakukan oleh masyarakatnya.
Pada awalnya gejala penyakit ini berupa batuk berkepanjangan hingga dua pekan. Kemudian disusul dengan pusing, perubahan nafsu makan,demam maupun sesak nafaas. Keatifan masyarakat jika mengalami gangguan kesehatan seperti ini sangat dibutuhkan. Dari dinas sendiri, kemenyarankan jika telah mengalami kondisi seperti ini wajib segera memeriksakan diri ke puskesmas atau dokter terdekat agar segera terdeteksi.


“Penyakit ini sendiri tidak hanya diderita oleh orang dewasa, melainkan anak-anak pun juga ditemukan. Makanya untuk antisipasi agar tidak menularkan ke orang lain penderita diminta untuk menggunakan masker, darena cara penularannya melalui percikan dahak,” tambah dia.
Sejauh ini, menurut Priyanta kesadaran pengobatan masih agak kuran dan justru seolah disepeleka./ pasalnya penderita yang belum sembuh total justru dengan sendirinya berhenti minum obnat. Padalah untuk konsumsi obat sendiri harus rutin dan sesuai dengan takaran dokter.
“Selama 6 sampai 8 bulan itukan rutin, tapi ada yang baru 2 bulan sudah agak entengan badannya kemudian berhenti minum obat. Padalah untuk penyakit ini memang harus tuntas dalam pengobatannya jangan sampai justru disepelekan pengobatannya,” pungkas dia

-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Gelaran Dangdut Berujung Kisruh, 1 Pemuda Tewas Tertembak Senjata Laras Panjang
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kronologi Tertembaknya Aldi, Warga Sempat Serbu Polisi Pelaku
-
Kriminal5 hari yang lalu
Berawal Lempar Kursi ke Pengendara Motor, Pemuda Tenggak Miras Dimassa
-
Sosial2 minggu yang lalu
Traktor Bantuan Pemerintah Untuk Petani Gunungkidul
-
Politik2 minggu yang lalu
Politisi Gaek Gunungkidul Banyak Lari ke Tingkat Provinsi, Bakal Caleg Daerah Diisi Wajah Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Kebakaran Hebat di Girisekar, Rumah Limasan Beserta Isinya Ludes Terbakar
-
Politik3 minggu yang lalu
Support Penuh Yeny Wahid Untuk PSI Gunungkidul
-
Hukum2 minggu yang lalu
Dua Pembunuh Perempuan Hamil Diganjar Hukuman Mati
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Tukang Kibul Jadi Buron, Korbannya Rugi Rp 250 Juta
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Taman Parkir Segera Direhab dengan Rp 2,3 Miliar
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Terjatuh di Lantai 2 Gedung DPRD Gunungkidul Baru, Pekerja Meninggal Dunia
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kapolsek Girisubo dan 5 Anggota Turut Diperiksa, Briptu MK Terancam Pecat