Sosial
Seekor Sapi di Plebengan Kidul Ditemukan Mati






Semanu,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)—Jumlah sapi mendadak mai terus ditemukan di Gunungkidul. Mingggu (19/01/2020) siang tadi, sapi milik Arjo Wastono warga PlebenganKidul, Desa Candirejo, Kecamatan Semanu diketahui dalam kondisi mati. Penanganan ternak yang tiba-tiba mati ini kemudian melibatkan dinas guna mengambil sejumlah sempel untuk dilakukan uji laboratorium.
Informasi yang berhasil dihimpun, Minggu siang tadi Arjo Wastono mendpat laporan dari keluarganya jika sapi miliknya dalam kondisi menggigil. Diberikan makanan seperti biasa pun sudah tidak mau, beberapa saat kemudian sapi itu diketahui mati. Ia kemudian melapor pada sejumlah tokoh masyarakat untuk berkoordinasi dalam penanganan bangkai ternak tersebut.
“Tadi warga lapor ke bhabinkamtibmas dan petugas puskeswan. Dari situ kemudian diambil tindakan,” terang Aiptu Ngadiranto, Kasi Humas Polsek Semanu saat dikonfirmasi.
Selanjutnya dari petugas puskeswan dan dinas pertanian yang langsung bergerak cepat itu mengambil sejumlah sampel darah, tanah dan beberapa komponen lainnya sebagai bahan untuk uji laobratorium. Setelah dilakukan tindakan bangkai sapi sendiri kemudian dikubur oleh petugas dan masyarakat.
Sesuai dengan SOP yang berlaku, ada kedalaman dan cara sendiri dalam mengubur bangkai ternak itu.petugas pun menggunakan kostum sebagai pelindung. Masyarakat yang ada disekitar pun juga diminta untuk berhati-hati. Beberapa ternak lainnya pun juga diberikan vaksin maupun antibiotit,







Kasi Kesehatan veteriner hewan, Dinas Pertanian dan pangan Gunungkidul, Retno Widyastuti beberapa waktu lalu mengatakan jika masyarakat tak perlu panic jika ditemukan adanya sapi atau ternak yang mati mendadak. Namun demikian, adanya kematian tersebut masyarakat patut waspada dan melapor ke dinas atau perangkat terdekat agar segera dilakukan penanganan.
Menurutnya langkah ini diambil untuk mmegantisipasi persebaran atau penularan antraks dari hewan ke manusia. Mengingat sekarang ini isu antraks sedang merebak di Gunungkidul.
“Untuk penaganan bangkai sapi kita sesuai dengan SOP dimana petugas menggunakan kostum layaknya astronot. Itu sebagai pelindung, karena ternak mati sekarang ini kami perlakukan layaknya terkena antraks. Tapi masyarakat ndak perlu khawatir atau takut,” ujarnya.