Pemerintahan
Pembangunan TPAS Banjarejo Diperkirakan Mundur Hingga 2022






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul saat ini tengah mengajukan anggaran senilai Rp 10 Miliar untuk pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari. Adapun saat ini pembebasan lahan seluas 5 hektar serta kajian Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) juga sudah selesai. Kendati demikian, rencana pembangunan diperkirakan mundur hingga tahun 2022.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Aris Suryanto mengatakan, anggaran yang diajukan kepada Kementrian Lingkungan Hidup senilai Rp 10 miliar ini sudah termasuk pada teknologi pengolahaan sampah. Ada dua teknologi yang nantinya menjadi fasilitas unggulan TPAS Banjarejo, yakni autoclave dan hidrodrive.
“Autoclave itu alat untuk menyeterilkan peralaran sedangkan hidodrive alat untuk menghancurkan sampah yang kemudian dapat kembali diolah,” ujar Aris, Rabu (12/08/2020).
Aris menambahkan, awalnya pihaknya merencanakan memulai pembangunan pada awal 2021. Namun demikian, seiring dengan terjadinya pandemi covid-19 rencana pembangunan tersebut diperkirakan bakal mundur dari jadwal semula.
“Tergantung akan disetujuinya usulan anggaran inikan bisa terealisasi dan dianggarkan pada tahun 2021 atau pun 2022,” imbuh dia.







Menurutnya dengan penambahan dua teknologi tersebut diharapkan lebih membuat efisien dalam pengolahan sampah. Sehingga dengan lahan yang hanya lima hektare masalah sampah di Bumi Handayani khususnya di sisi selatan dekat pantai segera teratasi.
“Jadi misalkan lokasinya sempit pengolahannya tetap bisa efektif,” kata Aris.
Seperti yang diberitakan sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Agus Priyanto memutuskan untuk menunjuk lokasi pembangunan di Padukuhan Wonosobo, Kalurahan Banjarejo, Kapanewon merupakan hasil rekomendasi dari konsultan perencana. Sebelum penunjukan, ada tiga opsi untuk pembangunan TPAS.
“Ketiga lokasi ini meliputi Desa Banjero, Tanjungsari; Desa Monggol, Saptosari dan Desa Tepus, Kecamatan Tepus. Dipilihnya Banjarejo karena berada di tengah-tengah selain itu juga untuk mengakomodir sampah-sampah dari kegiatan pariwisata yang berada di wilayah selatan Gunungkidul,” jelas Agus.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter